BMKG Denpasar Minta Nelayan Waspada Gelombang Laut hingga Enam Meter , Kabar Terkini
Rakyatnesia – BMKG Denpasar Minta Nelayan Waspada Gelombang Laut hingga Enam Meter Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel BMKG Denpasar Minta Nelayan Waspada Gelombang Laut hingga Enam Meter ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar meminta nelayan dan pelaku wisata bahari mewaspadai potensi ketinggian gelombang laut di perairan Bali hingga enam meter. Kondisi itu diperkirakan terjadi pada 6-8 Juni.
”Samudra Hindia selatan Bali diperkirakan hingga enam meter dengan kategori sangat tinggi,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho seperti dilansir dari Rakyatnesia di Denpasar, Senin (5/6).
BMKG juga memperkirakan kecepatan angin di kawasan perairan itu mencapai 10 hingga 20 knot atau hingga 37 kilometer per jam. Angin bergerak dari arah timur-tenggara.
Baca Juga: Hawa di Kawasan Jabodetabek Terasa Makin Panas, Begini Penjelasan dari BMKG
Selain di selatan Bali, lanjut dia, sejumlah perairan di Pulau Dewata juga perlu diwaspadai. Sebab, diperkirakan memiliki ketinggian hingga empat meter, yakni Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan.
”Kecepatan angin di wilayah itu diperkirakan hingga 20 knot dari arah timur-tenggara,” ujar Cahyo Nugroho.
Menurut dia, di Laut Bali di utara Kabupaten Buleleng dan Selat Bali bagian utara yang merupakan jalur penyeberangan Bali-Jawa diperkirakan ketinggian gelombang laut hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin hingga 20 knot, bertiup dari timur-tenggara. Perairan di Selat Badung merupakan wilayah wisata bahari dan jalur penyeberangan yakni Sanur-Nusa Penida, Kusamba-Nusa Penida, perlintasan kapal yang berlayar menuju sejumlah kota di Indonesia Timur dan Bali-Lombok.
Baca Juga: Tersangka Pembakar Lahan Terancam Denda Rp 10 Miliar
Selat Bali bagian selatan adalah jalur penyeberangan kapal feri Bali-Jawa dan Selat Lombok bagian selatan juga merupakan jalur penyeberangan feri Bali-Lombok, dan termasuk wisata bahari. BMKG menyebutkan kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar, yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
”Aktivitas kapal tongkang juga harus waspada apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter,” papar Cahyo Nugroho.
Selain itu, dia menambahkan, kapal ukuran besar seperti kargo atau kapal pesiar perlu waspada apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter. Kondisi cuaca secara umum di Bali diperkirakan berawan dan ada potensi hujan ringan hingga lebat tidak merata di Bali tengah dan timur.
Baca Juga: Dirjen PUPR Sebut Pengadaan Lahan Bendungan Bener Purworejo Sudah 95 Persen
”Kondisi cuaca di Bali tersebut diperkirakan karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar 26-30 derajat Celsius, sedangkan massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 milibar atau 3.000 meter,” terang Cahyo Nugroho.
Dikutip dari Jawa Pos