Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Banda Picu gempa bumi dengan Magnitudo 6,0 , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Banda Picu gempa bumi dengan Magnitudo 6,0 Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, walaupun hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Banda Picu gempa bumi dengan Magnitudo 6,0 ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda menyebabkan gempa bumi bumi tektonik dengan magnitudo 6,0 di bagian wilayah Maluku pada Minggu (4/6) pukul 07.25 WIB.
Kepala Pusat gempa bumi Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyampaikan, menurut hasil analisis BMKG episenter gempa bumi bumi itu berada di koordinat 6,92 Lintang Selatan dan 130,47 Bujur Timur. Pusat gempa bumi bumi tersebut berada di laut sekitar 149 km arah barat laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 118 km.
”Berdasar tempat episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda,” terang Daryono seperti dilansir dari Rakyatnesia.
”Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun,” tambah dia.
Daryono menyampaikan, gempa bumi bumi tersebut dirasakan di daerah Saumlaki pada skala intensitas II MMI, getaran dirasakan beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi bumi yang terjadi di bagian Laut Banda tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasar hasil pemantauan BMKG, hingga pukul 07.45 WIB tidak ada aktivitas gempa bumi bumi susulan setelah gempa bumi dengan magnitudo 6,0 pada Minggu (4/6) pukul 07.25 WIB di bagian wilayah Maluku.
Daryono mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau hancur akibat gempa bumi serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Dikutip dari Jawa Pos