News

Gubernur Jatim Usulkan Pengangkatan 6.141 pengajar PPPK , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Gubernur Jatim Usulkan Pengangkatan 6.141 pengajar PPPK Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Gubernur Jatim Usulkan Pengangkatan 6.141 pengajar PPPK ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengusulkan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) agar sebanyak 6.141 pengajar honorer lolos passing grade diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

”Total formasi kebutuhan PPPK tahun anggaran 2023 yang diajukan sebanyak 8.024. Di antaranya sebanyak 6.141 PPPK pengajar. Sisanya sebanyak 1.883 adalah PPPK non pengajar, terdiri atas 1.133 tenaga kesehatan dan 750 tenaga teknis,” kata Khofifah seperti dilansir dari Rakyatnesia, Rabu (10/5).

Khofifah menjelaskan, berdasar data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), pengajar PPPK lolos passing grade 2022 sebanyak 8.588 orang. Baru diangkat sebanyak 2.047 orang.

”Sehingga saat ini masih tersisa 6.141 orang pengajar lolos passing grade yang menunggu ketersediaan formasi/kebutuhan. Kita akan tuntaskan 6.141 pengajar yang telah lolos passing grade untuk diusulkan diangkat pada 2023,” ujar Khofifah.

Mengacu Peraturan Menpan RB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan PPPK untuk Jabatan Fungsional pengajar pada Instansi Daerah Tahun 2022, dinyatakan bahwa rekrutmen dilakukan dengan mekanisme prioritas bagi yang telah lolos passing grade pada seleksi 2022 dengan urutan eks tenaga honorer kategori II, pengajar honorer negeri, lulusan pendidikan profesi pengajar, dan pengajar honorer swasta.

”Dengan demikian, apabila tersedia formasi seluruh pengajar lolos passing grade bisa diangkat sebagai PPPK,” terang Khofifah.

Khofifah menandaskan, komitmen pengajuan pengajar menjadi PPPK merupakan bentuk terima kasih untuk pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengabdi dan berjuang mencerdaskan generasi penerus bangsa. Terlebih, melalui perjuangan para pengajar, selama empat tahun berturut-turut lulusan SMA/SMK Jatim berada di peringkat pertama nasional diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes melalui seleksi nasional berdasar prestasi.

”Terima kasih, para pengajar sudah melakukan banyak ikhtiar, membawa harum nama sekolah, Jatim dan Indonesia,” ucap Khofifah.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button