News

Heboh Anak Kambing Bermata Satu di Lombok, Dinas Pertanian Sebut Induknya Kurang Gizi , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Heboh Anak Kambing Bermata Satu di Lombok, Dinas Pertanian Sebut Induknya Kurang Gizi Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Heboh Anak Kambing Bermata Satu di Lombok, Dinas Pertanian Sebut Induknya Kurang Gizi ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, anak kambing lahir bermata satu yang menghebohkan warga Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya terjadi karena faktor kurang asupan makanan atau gizi pada induknya.

“Anak kambing yang lahir bermata satu itu telah mati,” kata Kepala Distan Kabupaten Lombok Tengah Taufikurrahman, di Praya, Senin (8/5).

Taufikurrahman mengatakan, fenomena kelahiran anak kambing bermata satu kalau melihat dari kondisi seperti itu, menurut ilmu kedokteran hewan artinya terjadi kegagalan pembentukan organ dalam fase pembentukan embrio (kambing).

“Proses pembentukan embrio pada kehamilan induk anak kambing yang gagal,” kata Taufikurrahman.

Baca Juga: Penampakan Awan Langka Berbentuk Pusaran di Langit Natuna, Begini Respons BPBD

Hal itu ditunjukkan dari kondisi organ mata yang tidak lengkap, karena anak kambing yang lahir normal biasanya memiliki dua mata.

“Adapun hal yang mempengaruhi pembentukan embrio atau janin adalah faktor genetik dan faktor lingkungan,” imbuh Taufikurrahman.

Taufikurrahman menjelaskan, dari sisi genetik, materi pembentuk embrio berupa sel telur dan sel sperma membentuk sel gamet yang tidak sempurna, sehingga terjadi perkembangan embrio yang tidak normal.

Dari sisi lingkungan, katanya pula, biasanya karena hewan bunting tersebut atau Induk anak kambing itu tidak mendapatkan asupan pakan yang cukup dan memadai saat hamil, sehingga pertumbuhan janin dalam kandungan terganggu.

“Ini hanya dugaan awal jika dilihat secara visual atau eksterior. Karena belum dilakukan pemeriksaan, kambing itu telah mati,” pungkas Taufikurrahman.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button