Kerusakan Infrastruktur di Aceh Barat Akibat Banjir Capai Rp 35 Miliar , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Kerusakan Infrastruktur di Aceh Barat Akibat Banjir Capai Rp 35 Miliar Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, padahal sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Kerusakan Infrastruktur di Aceh Barat Akibat Banjir Capai Rp 35 Miliar ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat mencatat kerugian akibat bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di daerah tersebut mencapai Rp 35 miliar lebih.
“Dari hitungan sementara yang kita lakukan, kerusakan infrastruktur akibat bencana alam di Aceh Barat mencapai Rp 35 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, DR Kurdi di Meulaboh, Senin (8/5).
Kurdi mengatakan kerusakan tersebut terjadi di Jalan Sarah Peureulak-Kajeung tepatnya di Geudong ambles jalan kurang lebih 100 meter, perkiraan penanganan kurang lebih Rp 450 juta termasuk talud. Rencana untuk penanganan darurat tempat ini akan dilakukan membuat lantai daerah patahan dan menambah timbunan supaya dapat dilalui.
“Tim kita sedang ke tempat,” kata Kurdi.
Kerusakan lainnya yaitu Jembatan Gantung Kajeung-Tungkop dengan panjang 120 meter sementara belum dapat dilalui, dan perlu di rehab berat. Perkiraan kerugian sementara sebesar Rp 400 Juta.
Baca Juga: Kejari Aceh Utara Eksekusi Hukuman Cambuk 10 Pelanggar Syariat Islam
Untuk penanganan darurat atas kerusakan jembatan Kajeung-Tungkop tersebut, Kurdi mengatakan akan dilakukan untuk penanganan darurat berupa perbaikan lantai dan bagian bawah jembatan sehingga bisa di lalui kembali.
Longsor badan jalan, kata Kurdi, juga terjadi di ruas jalan kabupaten Pasie Janeng-Paya Baro tepatnya Desa Gampong Baro WT sepanjang kurang lebih 200 meter, dan rencananya dilakukan pemindahan trase dengan kebutuhan anggaran Rp 600 juta.
Sedangkan untuk tebing, kerusakan erosi Krueng Woyla di bawah balai, butuh anggaran Rp 7-10 miliar, dan penanganan darurat di buka trase baru sementara agar akses jalan tersebut dapat dilalui.
Kemudian di Pasie Sira, Kecamatan Pante Ceurmen, Kabupaten Aceh Barat juga menyebabkan erosi yang sangat parah dengan panjang erosi lebih 250 meter. Terkait kerusakan telah dilakukan survei oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), BPBD dan PUPR Aceh, dan diusulkan ke BNPB sebesar Rp 15 miliar.
Baca Juga: Penampakan Awan Langka Berbentuk Pusaran di Langit Natuna, Begini Respons BPBD
Erosi juga terjadi di Alue kemang, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 8 miliar. Erosi ini juga telah disurvei oleh BPBA, BPBD, dan PUPR, serta telah diusulkan ke BNPB.
Sedangkan untuk kerusakan di ruas Jalan Tutut-Geumpang (lintas Aceh Barat-Pidie) terdapat tiga tempat kerusakan badan jalan di antaranya di kilometer 78 longsor badan jalan, kedua di simpang Beibon yang mengalami patahan sehingga sangat sulit dilalui.
Kemudian yang ketiga yang terbaru di simpang Lancong mengalami longsor badan jalan, dan dengan estimasi kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk penanganan nya sebesar Rp 6 miliar.
Dikutip dari Jawa Pos