Penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Semarang Capai 91 Persen , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Semarang Capai 91 Persen Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Semarang Capai 91 Persen ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Penyaluran bansos sembako atau pertolongan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Semarang, Jawa Tengah, telah mencapai 91 persen. Penyaluran yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero) tersebut kini makin akurat diklaim berkat penggunaan teknologi artificial intelligence (AI).
Wilayah kerja Kantorpos KCU Semarang di dua kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Demak dengan alokasi lebih dari 7.200 keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kota Semarang yang dialokasikan untuk 2.300 KPM, sehingga secara keseluruhan hampir 10 ribu KPM.
“Untuk penyaluran sekarang kita hanya dapat alokasi sedikit sehingga penyaluran lebih cepat. Posisi sekarang realisasi penyaluran sudah 91 persen,” kata EGM KCU Semarang Rusdi Hendra Sanjaya.
Dalam pendistribusian dana pertolongan, petugas Pos bekerja sama dengan pihak Dinas Sosial, kecamatan, hingga desa. Juga dengan pendamping PKH, petugas TKSK, serta Pendamping Sosial Masyarakat (PSM).
Baca Juga: Kapolri Cek Kesiapan Pesawat untuk Mudik dan Jalur Bagasi di Bandara Soekarno-Hatta
“Setelah berkoordinasi kemudian kita mengatur penjadwalan, mengatur petugas, dan tempat bayar. Setelah itu kita jalankan sesuai formula dan sesuai target, tepat waktu, penerima lebih cepat menerima pertolongan. Jumlah petugas kita berdayakan sesuai jumlah yang akan dibayar,” kata Rusdi.
Pada penyaluran pertolongan kali ini Pos Indonesia mulai menyematkan teknologi AI pada proses perekaman data, khususnya saat memotret wajah KPM, dan geotagging rumah KPM.
“Tidak ada kesulitan penerapan teknologi yang baru ini. Satu juru bayar bisa menyelesaikan 1-2 menit proses pembayaran hingga penerima menerima uang,” kata Rusdi.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris, menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan penggunaan teknologi AI tersebut.
Baca Juga: Erick Thohir Kasih Bonus Rp 2 Miliar ke PSM untuk Menghargai Jerih Payah Pemain dan Pelatih
“Pada penyaluran ini ada yang istimewa, kita belajar dari penyaluran-penyaluran sebelumnya. Kali ini dari sisi teknologi kita menerapkan artificial intelligence (AI). Kalau selama ini proses pembayaran oleh petugas kita KPM difoto. Pada proses foto ini terkadang orang-orang di belakangnya ikut terfoto, sehingga saat dilakukan verifikasi oleh Kementerian Sosial ada yang missed dan sebagainya. Dengan AI ini kita memastikan bahwa yang difoto itu adalah yang betul-betul fokus di satu orang. Kalau tidak fokus, tidak bisa memfoto secara otomatis. Dengan pola seperti ini diharapkan ketika dilakukan verifikasi oleh Kemensos akan betul-betul orang yang berhak karena fotonya jelas terlihat di situ,” kata Haris.
Adapun penerapan teknologi AI dilakukan demi memberikan pelayanan maksimal kepada pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial. Terutama dari sisi akuntabilitas dan keakuratan data KPM.
“Penerapan teknologi ini dalam rangka memberikan yang terbaik untuk pemberi kerja. Kita komitmen penyaluran di Pos Indonesia tidak hanya tepat orang, tepat jumlah, namun yang lebih penting lagi adalah akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan karena ini uang negara. Dengan AI ini diharapkan uangnya diterima oleh orang yang berhak sesuai yang ditetapkan Kemensos,” ucap Haris.
Baca Juga: Kim Jong Un Ditemani Putrinya Perintahkan Peluncuran Satelit Pengintai, Semenanjung Korea Bakal Memanas
Pada penyaluran bansos sembako dan PKH di Kota Semarang, di Rakyatnesia KPM yang telah menerima dana pertolongan adalah Mutmainah. Ibu dua anak ini mengaku menerima pertolongan PKH senilai Rp 875 irbu.
Dikutip dari Jawa Pos