Kapolda NTT: Sanksi untuk Oknum Polisi dan TNI yang Berkelahi Diserahkan ke Kesatuan Masing-masing , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Kapolda NTT: Sanksi untuk Oknum Polisi dan TNI yang Berkelahi Diserahkan ke Kesatuan Masing-masing Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Kapolda NTT: Sanksi untuk Oknum Polisi dan TNI yang Berkelahi Diserahkan ke Kesatuan Masing-masing ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Polri dan TNI di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sepakat bahwa proses hukum bagi para pelaku perkelahian Rakyatnesia oknum TNI dan oknum polisi di wilayah hukum Polda NTT akan diproses di institusi masing-masing.
“Nantinya proses penyelidikan serta investigasi akan diserahkan kepada masing-masing kesatuan, dan nantinya masing-masing kesatuan yang akan melakukan penindakan dan proses hukum kepada anggotanya yang terlibat,” kata Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma di Kupang, Kamis (20/4).
Hal ini disampaikan Johanis saat menggelar konferensi pers dengan menghadirkan perwakilan dari tiga institusi TNI baik TNI AD, TNI AU, dan TNI AL serta Wali Kota Kupang di Polda NTT.
Baca Juga: Panglima TNI Yudo Margono: Operasi Hadapi KKB Papua Kami Ubah Menjadi Siaga Tempur Darat
Johanis mengatakan bahwa itu sudah merupakan suatu kesepakatan bersama untuk melakukan penindakan ke dalam terhadap personel yang terlibat secara langsung dalam kasus tersebut.
Kapolda NTT mengatakan prosesnya tentu membutuhkan waktu yang lama dan butuh waktu untuk penyelidikan lebih lanjut dalam perkelahian tersebut. “Kami sudah kumpulkan sejumlah video-video tetapi belum bisa memastikan siapa-siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut,” ujar mantan Kadiv Hubinter Polri itu.
Menurut Johanis dalam aksi pembakaran tersebut, ada juga oknum TNI tetapi ada juga masyarakat yang terlibat langsung dalam aksi tersebut, sehingga pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut.
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin: TNI dan Polri Sudah Saatnya Tegas Terhadap KKB Papua
Sementara, Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi mengatakan bahwa pihaknya akan memproses hukum secara transparan bagi anggotanya yang terlibat langsung.
“Berat hukuman juga akan ditentukan sesuai dengan pelanggaran yang dibuat oleh oknum tersebut,” ucap Simon.
Sebelumnya pada Kamis (20/4) subuh pukul 01.00 WITA, sejumlah anggota TNI dan Polda NTT terlibat perkelahian di GOR Oepoi dalam sebuah pertandingan final futsal Rakyatnesia tim Polda NTT dengan Tim dari Kota Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Baca Juga: Satu Prajurit TNI Gugur saat Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air, Panglima Tak Tinggal Diam
Kejadian bermula ketika ada suporter dari tim Polda NTT yang merayakan kemenangan dengan melompat ke lapangan, dan langsung ditegur oleh petugas POM TNI AD yang bertugas menjaga keamanan pertandingan itu.
Perkelahian pun berlanjut hingga ke luar GOR, sehingga pertandingan final futsal tersebut terhenti pada pukul 23.30 WITA. Kejadian berlanjut dengan aksi pembakaran oleh oknum TNI terhadap kendaraan polisi, perusakan pos pam pengamanan Idul Fitri dan pembakaran sepeda motor.
Dikutip dari Jawa Pos