Baca Ini Tolak Pungutan Liar, Siswa SMK Tulungagung Demo Pihak Sekolah Terbaru
Daftar Isi
Sekolah Tidak Transparan Soal Pungutan
Berita Terkini; Siswa SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur ramai-ramai memprotes pungutan sumbangan liar yang dilakukan pihak sekolah. Sumbangan ini dinilai tidak transparan dan memberatkan siswa. Para siswa sempat melakukan demo menuntut pungutan tersebut dihapuskan.
Salah satu siswi, Nova Alfida mengaku para siswa dipungut sumbangan dengan nilai jutaan rupiah oleh pihak sekolah. Dirinya ditarik sumbangan sejak kelas 10 atau 1 SMK. Pada saat itu, tagihan di kelas 10 yang dibayarkan senilai Rp 2,7 juta.
“Selanjutnya saat naik ke kelas 11, tagihannya sebesar Rp 1,2 juta. Kemudian saat saya kelas 12, tagihannya naik menjadi Rp 1,6 juta,” jelas Nova pada Satu Viral melalui keterangan daring, Rabu (07/09).
Ia dan puluhan siswa lainnya menggelar aksi unjuk rasa di halaman sekolah pada Senin (5/9/2022). Unjuk rasa tersebut merupakan bentuk protes atas kebijakan pungutan sumbangan liar itu.
Salah satu siswa, Adelya Putri Yunita menuturkan demo yang dilakukan para siswa mendapat respon positif. Pihak sekolah setuju penarikan sumbangan dihapuskan. Sayangnya uang siswa yang sudah membayar tidak dikembalikan.
“Katanya sudah untuk pembangunan. Tapi pembangunan apa tidak tahu. Tidak ada transparansi sama sekali. Uang larinya kemana? rinciannya untuk apa? itu nggak ada. Tadi kami sudah minta rinciannya, tapi katanya akan dibuatkan dalam waktu singkat ini” tegas Adelya.
Kepala Sekolah Mengaku Uang Sumbangan Untuk Pembangunan Gedung
Kepala SMK Negeri 1 Boyolangu, Arik Eko Lestari buka suara. Arik menjelaskan pihak sekolah tidak mewajibkan semua orang tau untuk membayar sumbangan. Para wali murid yang tidak bisa membayar bisa mengajukan keringanan.
“Anak yatim juga harus bebas sumbangan. Anak kembar juga harus diringankan, kakak adik juga. Tapi semua dikiranya harus,” jelas Arik.
Arik juga membenarkan bahwa sumbangan itu untuk pembangunan sejumlah fasilitas sekolah. Dana sumbangan itu rencananya akan digabungkan dengan dana dari APBN untuk merenovasi gedung sekolah. Pasalnya dana APBN yang dikucurkan tidak cukup renovasi gedung sekolah.
“Karena untuk mencapai master plan (bangunan sekolah) yang sudah disiapkan bertahun-tahun tidak nutup. Akhirnya cari sumbangan dari wali murid,”pungkas dia.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.