FeaturedCatatan Tepi

Pemkab Bojonegoro Gelar Bursa Inovasi Desa 2018

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Bursa Inovasi Desa (BID) yang digelar di GOR Dabonsia, yang berada di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, berlangsung meriah, Selasa (18/12/2018).

Para kepala desa (kades) Se-Kabupaten Bojonegoro dan Ketua BPD Se-Kabupaten Bojonegoro, berkumpul di gedung olahraga milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tersebut, untuk mengisi lembar komitmen dan gagasan.

Masing-masing desa bisa mengisi lembar komitmen dan gagasan itu sesuai dengan karakteristik desanya masing-masing. Inovasi desa itu, bisa berupa pemberdayaan ekonomi, infrastruktur atau bisa juga pemberdayaan sumber daya manusia menuju desa yang inovatif dan produktif.

“Bursa Inovasi Desa (BID) itu, bertujuan untuk menampung inovasi desa yang harus diajukan oleh masing-masing kepala desa yang selanjutnya diarahkan dan dikawal agar kegiatan tersebut dimasukkan ke APBDes 2019 mendatang,” ungkap Ketua Forum Tim Pelaksanaan Inovasi Desa (TPID) Kabupaten Bojonegoro, Abdul Rochim, SP, Selasa (18/12/2018).

Ditambahkan, untuk kegiatan Inovasi desa itu dananya bersumber dari APBDes, yakni bisa dari Dana Desa (DD), bisa dari ADD (Anggaran Dana Desa) dan bisa juga dari PADes (Pendapatan Asli Desa) yang ada di masing-masing desa itu.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah dalam kata sambutanya mengatakan, setelah ada kabar gembira tentang adanya Dana Insentif Desa (DID) yang bakal diberikan kepada 419 desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini. Kini, desa-desa di Kabupaten Bojonegoro, diwajibkan untuk membuat Inovasi desa.

“Inovasi desa itu, disesuaikan dengan kondisi desa masing-masing. Jangan sampai ada desa yang tanam jambu merah, semua desa kemudian tanam jambu. Terus bagaimana pemasarannya?,” kata Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, dengan nada tanya.

Ditambahkan, agar inovasi antar satu desa dengan desa lainnya tidak sama, nanti bisa diarahkan oleh Tim Pelaksanaan Inovasi Desa (TPID) Kabupaten Bojonegoro dengan dibantu oleh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang ada di Pemkab Bojonegoro ini.

Masih menurut Bu Anna – demikian, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, akrab disapa – inovasi desa harus tepat guna dan tepat sasaran. Disesuaikan dengan karateristik dan potensi di masing-masing desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro itu.

Potensi desa di wilayah Kecamatan Gondang yang banyak pohon bambu, biasanya dipakai untuk menahan erosi di sungai itu, juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan seperti “capil” dan barang anyaman lainnya.

“Ke depan teknologi semakin maju. Maka desa-desa di Kabupaten Bojonegoro juga harus memiliki inovasi sehingga mampu mengikuti perkembangan jaman tersebut. Semua yang dilaksanakan itu, tujuannya adalah untuk meningkatkan pembangunan dan kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat di masing-masing desa itu,” pungkasnya.

**(Kis/Red).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button