BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Tampak foto kendaraan alat berat yang melewati jalan di Bendungan gerak yang melintasi Bengawan solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis (30/11/2017).
Jalan yang berada di Bendungan gerak itu juga dimanfaatkan warga sebagai jalan penghubung Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu dengan Desa Padang Kecamatan Trucuk atau sebaliknya. Juga menjadi jalan pintas warga wilayah Kecamatan Trucuk jika hendak ke wilayah Kecamatan Kalitidu atau sebaliknya.
Walaupun jalan itu milik negara dan bukan di bangun oleh warga setempat, akan tetapi warga memanfaatkan jalan itu untuk transportasi sehingga mereka mengeluhkan harus jika dilewati kendaraan alat-alat berat karena jalan itu bisa cepat rusak, jadi rasanya “eman” juga.
Salah seorang warga Desa Padang MT (50), berharap kepada pihak yang terkait untuk menertibkan alat-alat berat agar tak melintasi jalan di Bendungan gerak itu, agar jalan tak cepat rusak sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai sarana transportasi.
“Bendungan gerak memang dibangun oleh negara, tapi bukankah yang dimanfaatkan oleh negara untuk membangun itu juga uang rakyat? Makanya, kami berharap agar pembangunan di Bendungan gerak itu bisa terpelihara dengan baik. Oledh sebab itu, kami berharap agar kendaraan alat berat tak diperbolehkan melintas seenaknya di situ,” katanya sambil wanti-wanti agar namanya tak dipublikasikan.
Ditambahkannya, sebagai masyarakat dirinya merasa turut memiliki (melu handabeni, Jawa red) sehingga tak ingin pembangunan bendungan gerak itu cepat rusak karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, adanya bendungan gerak di situ bisa memberikan manfaat untuk negara juga memberi manfaat untuk warga sekitarnya. **(Kis/Red).