Berita Terbaru Tentang Para Biksu Di Thailand Memakai Narkoba, Kok Bisa?

Rachmat Dafa Erlangga

Bagikan

Rakyatnesia.com -Beredarnya Berita Tentang Para Biksu Buddha Di Thailand Memakai Narkoba, Sebelumnya Polisi Dan Pemerintah Di Thailand Menggelar Razia Tentang Penggunaan Narkoba Dan Penggunaan Barang Ilegal Di Thailand.

Tidak Hanya Masyarakat Polisi Memeriksa Beberapa Tokoh Penting Seperti Pemerintah,Tokoh Agama,Tokoh Keamanan Dan Lain Sebagainya, Dikarenakan Maraknya Narkoba Dan Barang Ilegal Masuk Di Negara Thailand.

Dengan Ini Presiden Thailand Menugaskan Polisi Dan Para Pemerintah Di Thailand Untuk Memeriksa Di Setiap Daerah Rawan Barang Slundupan, Alhasil Ketika Para Biksu Tokoh Agama Buddha Di Thailand Setelah Di Tes Dan Periksa Ada Yang Memakai Narkoba Dan Tidak Sedikit Penggunanya Banyak Para Biksu Di Thailand Terjaring Razia.

Para Biksu Banyak Menggunakan Narkoba Berada Di Provinsi Phetchabun, bagian utara Thailand.

Baca Juga  Kearifan Thailand: Menyelami Makna Mendalam dari Quotes Bahasa Thailand

pejabat setempat mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 4 biksu, termasuk kepala biara, dinyatakan positif menggunakan metamfetamin – zat yang terkandung dalam narkotika jenis sabu. Kuil yang mereka tempati ini berada di Provinsi Phetchabun, bagian utara Thailand.

Pejabat bernama Boonlert Thintapthai mengatakan, para biksu kemudian dikirim ke fasilitas kesehatan. Di sana, mereka akan menjalani rehabilitasi narkoba.

Tes massal narkotika dilakukan di tengah kampanye nasional untuk memberantas perdagangan narkotika. Tes narkoba juga dilakukan kepada para biksu.

Para biksu dilaporkan dikeluarkan dari wihara setelah kepolisian melakukan tes urine pada Senin (28/11). Pihak berwenang tidak menjelaskan rincian kenapa wihara tersebut menjadi sasaran polisi.

Baca Juga  Kearifan Thailand: Menyelami Makna Mendalam dari Quotes Bahasa Thailand

Wihara Di Provinsi Phetchabun, bagian utara Thailand Telah Kosong

Thintapthai mengatakan kepada AFP bahwa kuil telah kosong. Para biksu, kata dia, tidak ada di sana.

“Kuil sekarang sudah kosong karena tak ada lagi biksunya dan penduduk desa terdekat khawatir tak bisa berderma,” katanya.

Derma adalah praktik penting dalam ajaran Buddha. Dalam praktik ini, umat akan mendapatkan kekuatan perlindungan melalui perbuatan baik – termasuk memberikan makanan kepada para biksu.

Namun demikian, Thintapthai mengatakan bahwa pemerintah daerah telah meminta bantuan kepada kepala biara di kawasan itu. Mereka berjanji untuk untuk menugaskan beberapa biksu baru ke wihara di distrik Bung Sam Phan.

Sabu menjadi masalah besar di Thailand dalam beberapa tahun terakhir. Penyitaan narkotika tersebut mencapai rekor tertinggi pada 2021, menurut lembaga PBB yang menangani narkotika dan kriminalitas (UNODC).

Baca Juga  Kearifan Thailand: Menyelami Makna Mendalam dari Quotes Bahasa Thailand

Thailand merupakan titik transit utama untuk peredaran sabu. Narkotika ini membanjiri Thailand dari Myanmar – negara produsen terbesar sabu – melalui Laos.

PM Thailand, Prayuth Chan-ocha, pada bulan lalu mendeklarasikan perang terhadap obat-obatan terlarang setelah kasus petugas kepolisian yang dipecat dari kesatuannya karena penggunaan metamfetamin.

Memang Negara Thailand Menjadi Langganan Dan Titik Transit Peredaran Barang Ilegal Dan Barang Haram Untuk Para Mafia Dan Teroris, Dengan Ini PM Thailand, Prayuth Chan-Ocha, Akan Melakukan Operasi Besar Di Thailand Terhadap Barang Barang Ilegal Dan Obat Obatan Terlarang.

Bagikan

Also Read