Pengeroyokan di Gadingmangu, Satu Koma dan Dua Luka Parah
JOMBANG- Tiga bersaudara, Qoiron Sandy Tyas (22), Alfian Ilyas (20), dan Reza Eliandani (19), warga Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak, Jombang, terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit. Itu setelah ketiganya menjadi sasaran pengeroyokan ratusan massa yang tak lain adalah warga yang juga tetangga korban.
Dijelaskan ayah korban, kejadian terjadi Jum’at (27/11/2015) malam sekitar pukul 21.00. Saat itu Reza baru hendak pulang ke rumah. Belum sampai di depan rumah, tiba-tiba dirinya didatangi oleh empat orang dengan menggunakan dua sepeda motor. Tanpa alasan yang jelas, keempat orang tersebut langsung mengeroyok anaknya itu.
“Saya yang sempat melerai pun kena injakan dari mereka sehingga menyebabkan kaki saya memar,” ujarnya saat ditemui di RSUD Jombang, (28/11/2015) .
Tak hanya Reza, Sandy kakak kandungnya juga menjadi sasaran pengroyokan setelah dirinya berupaya membantu adiknya saat dikeroyok.
Dari empat pelaku utama, dirinya mengaku kenal dengan salah satunya yang tak lain adalah tetangganya sendiri. “Kenal sekali, setiap hari saya ketemu dengannya, namun pelaku yang lain saya nggak kenal mereka,” terangnya.
Saat ini ketiganya masih menjalani perawatan intensif di ruang Paviliun Asoka RSUD Jombang. “Yang satu masih koma, dua lainnya luka parah khususnya di bagian wajah dan kepala,” ujar Hadi kakak korban saat ditemui di rumahnya.
Tak hanya empat pelaku, tak berselang lama ratusan warga sekitar juga turut melakukan pengeroyokan disamping merusak dan menjarah sejumlah barang berharga di rumah korban. “Total dua rumah dan satu bengkel milik keluarga kami juga dirusak, bahkan warga juga melakukan penjarahan sejumlah barang,” imbuh Hadi.
Akibat tindakan itu korban juga mengalami kerugian yang tidak sedikit. “kerugian diperkirakan mencapai hampir sekitar Rp 10 juta,” imbuhnya.
Beruntung sejumlah anggota kepolisian Polsek Perak segera mendatangi lokasi, untuk mengamankan lokasi pengeroyokan itu. Mengetahui aparat datang, massa langsung membubarkan diri.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Perak AKP Mudjiono mengaku masih melakukan pendalaman terhadap kasus itu. Polisi juga sudah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
“Dugaan sementara kasus itu akibat persoalan pribadi yang kemudian meluas dan melibatkan warga yang jumlahnya cukup banyak,” terangnya.
Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi juga telah berhasil mengamankan sejumlah barang bukti termasuk beberapa senjata tajam. Selain itu polisi juga sudah mengantongi sejumlah identitas pelaku. “Indikasi pelakunya sudan ada, khususnya yang pelaku utama berjumlah empat orang,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan rakyatnesia.com di lokasi menyebutkan, sejumlah bagian rumah milik korban mengalami kerusakan cukup parah, khususnya di bagian atap dan kaca rumah pecah akibat lemparan batu. **(Fajar)