Kini kita tahu mengapa manajer Napoli kemarin menolak bersalaman dengan pelatih Spartak Moscow. Leicester City tadi malam mengambil alih posisi puncak klasemen Grup C Liga Europa dan kini nasib keempat tim akan ditentukan pada matchday terakhir.
Pemain muda the Foxes, Patson Daka, membuka skor saat pertandingan di King Power Stadium pada Jumat dinihari (26/11) ini baru berjalan 11 menit, sebelum James Maddison menambahkan gol kedua timnya. Namun Legia Warsawa memperoleh penalti pada menit 26 usai Wilfred Ndidi handball di dalam kotak.
Sang eksekutor klub Polandia itu, Mahir Emreli, gagal menyelesaikan tugasnya. Serangan ke pojok kiri bawah berhaisl dibaca oleh kiper Kasper Schmeichel, namun sayangnya bola muntah disambar Filip Mladenovic dan papan skor pun berubah menjadi 2-1.
Ndidi kemudian membalaskan kesalahannya dengan melompat tinggi dan menyambar satu crossing dari Maddison guna mencetak gol ketiga yang memastikan kemenangan si Rubah di kandangnya sendiri itu pada matchday kelima Liga Europa. Skor 3-1 ini merupakan pembalasan dari hasil pertemuan pertama kedua tim ketika skuad Rodgers dikalahan 1-0 di Polandia.
Hasil ini membawa pasukan Brendan Rodgers menempati posisi puncak Grup C dengan 8 poin setelah mereka mengawali pertandingan pada posisi keempat klasemen, bahkan di bawah Legia Warsawa (6).
Dengan keempat tim peserta Grup C Europa League ini hanya berselisih 2 poin saja, Spartak dan Napoli mengantongi 7 poin masing-masing, maka sudah jelas bahwa persaingan siapa lolos, siapa posisi kedua dan siapa gagal, akan ditetapkan pada hari terakhir 10 Desember 2021 nanti.
Luciano Spalletti selaku manajer Napoli sudah mengetahui kesulitan yang akan ia hadapi ini saat ia menolak bersalaman dengan manajer Spartak Moscow, Rui Vitoria, usai tim Rusia itu menang 2-1 kemarin. Pada matchday keenam, Partenopei akan menghadapi James Maddison dan kawan-kawan, sementara Spartak ketemu lawan lebih mudah di kandang Legia Warsawa.