Pasangan Mesum Diarak Keliling Kampung, Nyaris Ditelanjangi

Sukisno

Bagikan

TUBAN- Perselingkuhan rasanya tak ada habis-habisnya, dalam kehidupan ini. Apalagi di era modern seperti saat ini. Perselingkuhan akan makin menjadi-jadi seiring dengan fasilitas canggih yang tersedia. Mulai dari fasilitas komunikasi ponsel, kendaraan yang tersedia, tempat kencan dan lain sebagainya. Tersedia mulai dari penginapan murah, Hotel, Motel, Guest house dan tempat-tempat lain yang bisa dipakai ajang mesum alias bergendhak ria. Walaupun kadang kena gerebeg, tempat itu lebih nyaman ketimbang selingkuh di rumah terus ketahuan lantas di arak keliling kampung.

Tapi, ternyata masih banyak juga pasangan mesum suka gendhak’an di rumah, terus ketahuan, ho ho hi hek hingga akhirnya di bawa ke Balai/kantor desa setempat. Belumlagi, setelah tertangkap tangan, pasangan mesum itu yang diarak keliling kampung.

Hal itu, seperti yang menimpa pada pasangan mesum mesum yang ada di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban. Keduanya tertangkap basah sedang selingkuh dan digerebek warga. Gara-gara ketahuan itu, pasangan “cinta Terlarang” tersebut dipaksa untuk keliling kampung dan nyaris ditelanjangi oleh warga, Rabu (25/11/2015) dini hari.

Data yang berhasil dihimpun rakyatnesia.com menyebutkan, pelaku pasangan mesum itu bernama Budiono dan Nanik. Keduanya sama-sama warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban alias tonggo dhewe.
Peristiwa itu berawal dari kecurigaan salah seorang warga. Pasalnya, sudah larut malam yaitu sekitar pukul 01.00 WIB, akan tetapi rumah Nanik masih terlihat ada suara kasak-kusuk di dalam. Akhirnya, warga melakukan pengintaian dan ternyata kecurigaan warga itu terbukti.
Pasangan gendhak’an itu sedang melakukan hubungan intim. Kontan, warga langsung menggerebegnya, yang kemudian membawa mereka untuk di arak keliling kampung.

“Sebetulnya, warga itu sudah lama mengintai perselingkuhan mereka. Warga kesal, karena keduanya sama-sama memiliki pasangan suami-istri yang sah. Tapi, mereka masih saja berselingkuh. Usai digerebek, pasangan mesum itu disidang sesuai dengan adat setempat.,” Kata Ketua RT Dusun Bok Kengkeng, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Sajimin dengan nada tinggi.

Kedua pelaku nyaris ditelanjangi oleh warga. Namun, upaya itu, berhasil dicegah oleh warga lain. Karena dengan diarak keliling kampung itu, mereka sudah mendapat pelajaran berharga sebab malu. “Dengan diarak mereka malu dan mudah-mudahan tidak akan mengulangi perbutan yang oleh agama disebut zina itu.

“Kedua pelaku rencananya akan didigiring ke balai desa dengan berjalan kaki dikawal warga, akan tetapi tidak jadi karena balai desanya jaraknya cukup jauh,” imbuh Sajimin.

Pasangan mesum Budiono dan Nanik sama-sama punya suami dan istri. Hanya saja, suami Nanik tidak berada di rumah karena dia sedang bekerja di Malaysia jadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Usai diarak keliling kampung, warga menuntut agar kedua bersedia menikah secara resmi melalui Pengadilan Agama. Untuk keperluan itu, warga memberi batas waktu alias deadline, paling lambat 3 (tiga) bulan, keduanya harus sudah menikah. **(Muji)

Bagikan

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar