TMA Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Kondisinya Masih Aman
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Hujan lokal yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro mempengaruhi naiknya Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo di Bojonegoro. Hanya saja, kondisi air sungai terpanjang di Jawa itu, masih aman dan tak perlu dikuatirkan. Yang menjadi penyebab luapan Bengawan Solo itu, jika Bendungan Gajah Mungkur di buka atau sedang terjadi hujan ber jam-jam di wilayah hulu yaitu Madiun, Ngawi dan sekitarnya.
Hingga siang ini, TMA pada Papan duga di TBS (Taman Bengawan Solo) Kota Bojonegoro pada Kamis (24/11/2016) sekira pukul 06.00 wib, berada pada angka 10.90 picshall. Untuk TMA di Bendung Karangnongko TMA di angka 24.40 picshall dan di Dungus berada di angka 38.30 picshall.
Menurut salah seorang penjaga Pompa air Bengawan Solo di Kelurahan Ledok Wetan Kota Bojonegoro, Wijianto (41) mengatakan, kondisi air Bengawan Solo di Bojonegoro masih dalam kondisi aman dan tak perlu dikuatirkan.
“Hingga hari ini Kamis 24 Nopember 2016 masih aman Mas Bos. Karena hujan lokal yang masuk ke Bengawan Solo melalui sungai dan anak sungai tak terlalu berpengaruh terhadap naiknya TMA di Bojonegoro. Hanya saja, kita harus tetap waspada terhadap naiknya air yang bisa terjadi sewaktu-waktu itu,” tegasnya.
Berdasarkan pantaun rakyatnesia.com, banjir di Bojonegoro yang terjadi saat ini karena luapan sungai atau anak sungai sehingga terjadi banjir bandang. Sedangkan di wilayah langganan banjir Bengawan Solo yang berada di wilayah Baureno, luapan air banjir baru masuk lokasi sawah yang terlalu rendah (Ledok, Jawa red), seperti yang terjadi di sawah warga Desa Bumiayu dan Trojalu, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur. Dimana, letak sawah berada di barat desa Bumiayu tersebut. **(Kis/Red).
