Pertamina EP Cepu, Gelar Program Peningkatan Pengrajin Batik

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- PT Pertamina EP Cepu (PEPC) kembali mengadakan Program Peningkatan Pengrajin Batik bersama dengan Asosiasi Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos). Kegiatan yang berlangsung di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur tersebut, diawali dengan sosialisasi dan musyawarah, Selasa (22/11/2016).

Sebelumnya kegiatan serupa telah diadakan di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro yang diikuti bersama dengan pengrajin dari Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. Pada sosialisasi ini diikuti sebanyak 5 (lima) orang perwakilan pengrajin. Winarti, salah satu pengrajin mengaku sangat senang dengan program yang diberikan oleh Pertamina EP Cepu (PEPC). Menurutnya, program ini sangat bagus dan dapat mengembangkan batik khas Bojonegoro.

“Sangat senang sekali dengan program yang diberikan oleh PEPC. Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain untuk meningkatkan kreatifitas pengrajin, juga untuk mengembangkan Batik Jonegoroan,” katanya, Rabu (23/11/2016).

Para pengrajin batik berharap dukungan PEPC tidak berhenti hingga disini. Karena para pengrajin selalu butuh dimotivasi, terutama ketika memasarkan batik dan menciptakan teknik pewarnaan yang membuat orang jadi lebih tertarik untuk membeli batik kreasi mereka.

Sementara itu, salah satu perangkat Desa Bandungrejo, Muntari menyatakan dirinya sangat mendukung adanya kegiatan tersebut dan berharap ilmu yang telah diterima itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sehingga kedepan bisa menjadi pengrajin untuk mengembangkan Batik Jonegoro.

“Sangat mendukung sekali kegiatan ini mas. Semoga pengrajin mampu menimba ilmu sehingga bisa menjadi pengrajin batik untuk kedepanya bisa mengembangkan batik Jonegoroan,” pungkasnya.

Edi Arto, perwakilan PEPC menyatakan bahwa dirinya merasa senang atas sambutan dari warga yang memeproleh pelatiahab tersebut. Sehingga ke depan mereka akan menjadi pengrajin batik yang handal. Termasuk bersemangat dalam mengembangkan kegiatan ini.

Masih meenurut Edi Arto bahwa batik merupakan budaya asli Indonesia yang wajib dipelihara dan diangkat keberadaannya. Selain itu, batik merupakan ciri khas Indonesia dan itu bisa dilihat dan dibedkan dari masing-masing Daerah.

“Pengrajin bisa belajar dari sebuah contoh adanya mall batik di Cirebon. Dengan demikian, ke depan Bojonegoro bisa memiliki mall batik atau setidaknya tempat khusus untuk berbelanja batik,” ungkapnya.

Mugi Rahayu, Selaku Manajer Program dari Ademos menyatakan, Program tahun ini merupakan kelanjutan dari program peningkatan kualitas pengrajin batik tahun 2015 silam. Kegiatan berjalan sejak bulan November hingga berakhir Desember 2016 mendatang. Kegiatan sosialisasi serupa akan kembali diadakan di Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro besok tanggal 23 Nopember 2016 dan di Desa Kalisumber Kecamatan Tambakrejo,Bojonegoro, besok tanggal 24 Nopember 2016 mendatang. **(Luh/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar