Sosialisasi Penekanan Panglima TNI, di Silaturahmi Dandim 0813 dengan Wartawan Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Silaturahmi dan Sosialisai Penekanan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tentang situasi negara saat ini, disampaikan oleh Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo, kepada puluhan wartawan Bojonegoro, yang bertempat di Ruang data Makodim 0813 Jl HOS Cokroaminoto 58, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (21/11/2016).

Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Gatot Nurmantyo menyampaikan oleh-oleh sambutan Panglima TNI Gatot Nurmatyo, yang telah disampaikan pada Apel Danrem dan Dandim Terpusat TA 2016 Se-Indonesia yang dilaksanakan, di Gedung Sudirman Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI-AD, Jalan Hegarmanah Nomor 52 Bandung, Jawa Barat.

Dalam silaturahminya dengan para wartawan, M. Herry Subagyo mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam ancaman dari berbagai lini guna memecah belah bangsa ini. Upaya memecah belah itu, dilakukan dari berbagai aspek diantaranya, melalui dikepungnya Indonesia oleh negara-negara persemakmuran, ancaman narkoba yang terbesar dipasok dari Tiongkok, ancaman terorisme dan dari persaingan ekonomi.

“Negara Indonesia, sudah mendapat ancaman dengan dikelilingi berbagai kepentingan dan akan memecah belah bangsa Indonesia. Sehingga, bersama TNI agar masyarakat bahu-membahu melakukan antisipasi ancaman agar Indonesia tetap stabil dan solid,” demikian disampaikan Kodim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf M. Herry Subagyo, Senin (21/11/2016).

Masih menurut M. Herry Subagyo, bahwa Indonesia saat ini terjadi invisible hands atau tangan-tangan yang tak nampak. Dimana, banyak kepentingan dari luar negeri yang hendak mengobok-obok Indonesia karena Indonesia merupakan negara yang subur dan makmur dengan kekayaan alamnya yang cukup bagus. Sehingga, ada kepentingan negara-negara yang maju, ingin menguasai kekayaan alam Indonesia terutama minyak dan gas bumi (migas).

Perang yang terjadi adalah perang melalui opini, yang sering menggunakan media sosial (medsos). Sehingga wartawan haruslah membantu pemerintah dalam menciptakan opini yang obyektif sesuai dengan fakta yang ada.

Dicontohkan seperti halnya dengan kasus penistaan agama yang menjadikan Gubernur non aktif Basuki Cahya Purnama atau Ahok, yang awalnya adalah agar Ahok ditetapkan sebagai tersangka. Setelah Ahok dinyatakan tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri, kini tuntunya meningkat jadi penjarakan Ahok. Selanjutnya, akan mengarah pada kudeta atau menggulingkan pemerintahan yang sah.

“Tujuan mereka sudah mulai bergeser dari jadikan Ahok tersangka, kemudian setelah Ahok jadi tersangka sekarang menjadi penjarakan Ahok. Setelah Ahok dipenjarakan, tuntutan turunkan RI-1. Padahal Presiden itu adalah simbol negara, jika Jokowi digulingkan maka Indoenesia sudah tak ada lagi,” tegasnya.

Jika sudah bergeser dari tujuan awal dan berniat kudeta atau menggulingkan kekuasaan negara yang sah, maka TNI akan mempertahankan NKRI bersama-sama dengan rakyat. Karena NKRI adalah harga mati.

“Indonesia itu majemuk, bukan Indonesia kalau tidak ada Islam, bukan Indonesia jika tidak ada Kristen, bukan Indonesia jika tidak ada Hindu, bukan Indonesia jika tidak ada Budha dan bukan Indonesia jika tak ada lairan kepercayaan. Maka, itulah Indonesia yang sangat majemuk,” ungkap M. Herry Subagyo.

Karena Indonesia sudah ditakdirkan menjadi negara yang majemuk dengan perbedaan agama, suku, ras yang smua itu dinamakan kebhinekaan atau Bhineka Tunggal Ika. Walaupun berbeda-beda akan tetap tetap satu jua.

“Mari kita jadikan perbedaan itu, sebagai sebuah kekuatan bersama-sama bergotong-royong membangun Indonesia, agar kita menjadi bangsa pemenang,”ujarnya.

Diakhir sambutanya, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo mengajak kepada wartawan Bojonegoro untuk bersama-sama membantu pemerintah agar mampu menciptakan opini yang benar dan berita yang berimbang. Mencegah hasutan, provokasi dan adu domba terhadap rakyat sehingga suasana akan tetap berjalan aman dan kondusif. **(Kis/Luh).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar