BOJONEGORO (Rakyat Indepneden)- Setelah peristiwa dua wanita di Margomulyo tersengat listrik beberapa hari yang lalu, kini terdapat peristiwa serupa yang menimpa Gampang (40), seorang pria, yang beralamat di Dusun Nglambangan, Desa Jatimulyo, RT 03, RW 02, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (16/11/2016) sekira pukul 15.30 wib.
Meninggalnya Gampang, diketahui di TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang berada di persawahan yang berada tak jauh dari rumahnya. Gampang diduga tewas gara-gara tersengat aliran listrik, yang ditemukan meninggal dunia dengan posisi tengkurap di sawah. Korban ditemukan para saksi, yakni, Yono (48), Yuhadi (39) dan Hardi (35) yang juga tetangga korban.
Kapolsek Tambakrejo AKP Muhtarom membenarkan jika telah terjadi peristiwa, warga meninggal dunia yang diduga tersengat aliran listrik di persawahan yang berada di Dusun Nglambangan, Desa Jatimulyo, yang masuk wilayah hukum Polsek Tambakrejo.
“Seorang bernama Gampang (40), warga Dusun Nglambangan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, telah meninggal dunia (MD), yang diduga gara-gara tersengat aliran listrik. Korban sudah dievakuasi dan dilakukan visum luar oleh anggota Polsek dan Puskesmas Tambakrejo, untuk mengetahui secara pasti tentang penyebab kematian korban,” demikian disampaikan Kapolsek Tambakrejo, AKP Muhtarom, Rabu (16/11/2016).
Masih menurut Muhtarom, kejadian meninggalnya korban, telah dilaporkan oleh Kades Jatimulyo Teguh Widarto ke Mapolsek Tambakrejo. Setelah memperoleh laporan anggota Polsek Tambakrejo, langsung meluncur ke TKP. Dalam kejadian itu, telah ditemukan barang bukti (BB) berupa sabit dengan bercak hitam bekas percikan aliran listrik. Pada kemaluan keluar sperma dan dubur yang keluar kotorannya.
“Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh Tim Medis Puskesmas Tambakrejo, dengan disaksikan anggota Polsek Tambakrejo, tidak ditemukan bukti penganiayaan atau kekerasan sebelum korban meninggal. Sehingga meninggalnya korban, dinyatakan murni karena korban tersengat listrik dan tak ada penyebab lain,” ungkapnya.
Pihak keluarga korban dapat menerima meninggalnya korban dikarenakan sudah menjadi takdir yang Maha Kuasa. Mereka juga tidak menyetujui jika korban diotopsi sehingga cukup dengan pemeriksaan, korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk segera dikebumikan. **(Yanto/Red).