Tak sia-sia manajer Antonio Conte dibayar 300 Milyar satu tahun dengan jantungnya dipaksa berdebar keras menyaksikan Tottenham Hotspur harus bermain dengan 10 orang saja saat hanya unggul satu gol atas tim Belanda Vitesse, tadi malam.
Pertandingan Tottenham vs Vitesse usai dengan skor 3-2 pada Jumat dinihari (5/11) tapi tidak berakhir sebelum seluruh stadion pendukung Spurs dipaksa berdebar usai melihat Cristian Romero menerima kartu kuning kedua wasit pada awal babak kedua saat skor terjaga 3-2 dengan kelima gol terjadi seluruhnya pada paruh pertama.
Wajah berbeda terlihat di pinggir lapangan dengan Conte terus menyalak memberi perintah tanpa henti dan terutama sekali usai menit 32, saat tim London putih itu kehilangan keunggulan tiga gol dan kemasukan dua gol Vitesse hanya dalam waktu tujuh menit.
Sebagai akibat dari kartu merah Romero, pertandingan yang tadinya di bawah kekuasaan Tottenham pada babak pertama, dengan dominasi bola 60:40 dan percobaan gol 6:7 serta tembakan tepat sasaran 4:3, berubah drastis menjadi ajang serangan klub Belanda itu.
Selama paruh kedua pasukan Conte memilih bertahan guna menjaga kemenangan 3-2, membiarkan Vitesse menguasai bola sampai di atas 70 persen dan melepaskan sembilan kali percobaan gol, dengan dua di antaranya tepat sasaran ke gawang Hugo Lloris, namun beruntung nihil gol.
Peristiwa dramatis terjadi pada 10 menit terakhir saat wasit dipaksa mengacungkan dua kartu merah kepada pemain tim tamu, Danilho Doekhi dan kemudian Markus Schubert yang menahan bola dengan tangannya di dalam kotak penalti. Jadi pasukan Conte yang tadinya kehilagan satu pemain malah mengakhiri pertandingan dengan keunggulan satu pemain!
Dengan kemenangan kedua dari empat laga Liga Konferensi Europa Grup G ini (D1, L1), Spurs menjaga posisi di ranking kedua dengan koleksi nilai tujuh, tiga di bawah Rennes yang memuncaki klasemen, satu posisi dan satu poin di atas lawannya malam ini.