Terjun Ke dalam Kolam Renang Bektiharjo, Kepalanya Terbentur Hingga Tewas

Sukisno

Bagikan

TUBAN (Rakyat Independen)- Niatnya ingin bersilaturahmi ke keluarga saat sedang punya hajat, tapi justru malah pulang tinggal nama. Pasalnya, Nastain (50) warga Jl Margodadi Gang III Nomor 49 Surabaya itu, meninggal dunia saat berenang di Pemandian dan Kolam renang Bektiharjo, Semanding, Tuban saat korban bertandang ke keluarganya yang lagi punya hajat khitanan itu, Sabtu (5/11/2016) sekitar pukul 07.00 wib.

Peristiwa itu bermula, saat korban yang silaturahmi ke Tuban untuk ‘buwoh’ ke rumah kerabatnya yaitu Atun (40) yang beralamatkan di Dusun Kemuning, Desa Semanding, Kecamatan Semanding, Tuban, yang keluarganya sedang punya hajat menghitankan anaknya.

Korban sudah datang dari Surabaya sejak Jum’at (4/11/2016). Mungkin, karena masih pagi dan ingin mandi dengan segar, sehingga korban bersama anaknya pergi ke Pemandian dan Kolam renang Bektiharjo, Semanding. Sayangnya, korban tidak tahu jika pemandian tersebut sedang dilakukan renovasi.

Sehingga, korban langsung saja loncat ke kolam renang itu, tanpa mengetahui berapa kedalaman kolam. Karena sedang dalam renovasi sehingga kondisi kolam ketinggian airnya hanya sekitar 1 (satu) meter. Yang akhirnya, saat dia lompat dan masuk ke kolam itu, kepalanya terbentur batu hingga membuat dia kehilangan nyawanya alias tewas seketika di TKP (Tempat Kejadian Perkara) yaitu Kolam Renang Bektiharjo itu.

Salah seorang saksi mata yang juga ikut mengangkat korban dari kolam renang Bektiharjo Sutarto (50) membenarkan, jika korban kemungkinan beasr tak tahu kedalaman kolam renang yang sedang dalam renovasi itu sehingga korban langsung loncat saja dan saat tercebur di kolam, malah membuat kepala korban terbentur, terluka hingga membuat korban tewas.

Sementara itu, Kapolsek Semanding AKP Desis Susilo menyatakan, saat korban meloncat ke kolam renang, diduga kepalanya terbentur batu dalam kolam itu sebab kolam sedang dalam renovasi. Sehingga korban mengalami luka robek di kepala sepanjang 2 centi meter dan mengeluarkan darah segar.

“Dari hasil identifikasi dan visum luar pada korban, terdapat luka robek di kepala sepanjang 2 (dua) centi meter itu, dan tidak ditemukan tanda tanda kekerasan atau penganiayaan sebelum korban meninggal dunia. Kesimpulanya, korban dinyatakan meninggal murni karena kecelakaan”, ungkapnya.

Masih menurut Desis Susilo yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Bubulan, Polres Bojonegoro itu, setelah diketahui korban meninggal dunia murni karena kecelakaan maka korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk segera dikebumikan. **(Muji/Rendi).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar