BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Kerusakan abutment pada Jembatan Glendeng yang melintasi Bengawan Solo sebagai penghubung Kabupaten Bojonegoro – Tuban itu, akhirnya dilakukan penutupan total sejak Selasa (3/11/2020) sekira pukul 18:00 WIB.
Penutupan Total Jembatan Glendeng itu, berlaku untuk semua jenis kendaraan baik R2, R4 atau lebih dilarang meintas di situ. Sebenarnya, jembatan sudah ditutup sejak tadi malam, Senin (2/11/2020), namun masih saja ada kendaraan yang melintas.
Penutupan jembatan tersebut, dilakukan setelah dilakukan peninjauan lapangan dan rapat bersama antara Kadis PUPR Tuban, Sekdishub Tuban, Kapolres dan Kasatlantas Polres Bojonegoro, Kasatlantas Polres Tuban, UPTD PU Provinsi Jawa Timur, Perwakilan Bakorwil Bojonegoro, Forpimcam yakni, Camat, Kapolsek, Danramil Soko dan Kota Bojonegoro,
Hasil peninjaun lapangan menyebutkan bahwa kondisi jembatan terlihat masih memungkinkan untuk kendaraan kecil, namun mempertimbangkan resiko dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga disepakati, bahwa Jembatan Glendeng akan ditutup selama satu minggu ke depan sejak hari Selasa, tanggal 3 November 2020, sekira pukul 18:00 WIB.
Kasat Lantas Polres Bojonegoro AKP AKP Heru Sudjio Budi Santoso menyampaikan bahwa penutupan Jembatan Glendeng ini karenaakan akan dilakukan penelitian kondisi jembatan dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
“Dinas PU Jatim akan melakukan penelitian, tentang sejauh mana kerusakan pada jembatan Glendeng apakan masih bisa difungsikan saat proses perbaikan nanti,” demikian dikatakan Kasat Lantas Polres Bojonegoro AK Heru Sudjio, kepada para awak media, Selasa (3/11/2020) sore.
Ditambahkan, setelah Jembatan Glendeng ditutup, maka pengguna jalan yang berasal dari Bojonegoro yang akan masuk ke Tuban atau sebaliknya bisa menggunakan jalur Pos Halte –melintasi Jembatan Kaliketek ke Pertigaan Ponco turut Kecamatan Parengan, belok kanan ke arah Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban atau sebaliknya.
**(Kis/Red).