Piye Kabare Jembatan Trucuk Lur..?
BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Jembatan Trucuk yang menjadi penghubung wilayah Kecamatan Trucuk dengan Bojonegoro Kota, yang dibangun sejak Februari 2016 silam itu, hingga kini pembangunannya molor dan belum terselesaikan.
Jembatan yang diberi nama Sosrodilogo oleh Suyoto saat masih menjabat sebagai Bupati Bojonegoro itu, dikerjakan sejak Februari 2016, dengan tahap awal menggunakan dana Rp 25 miliar memanfaatkan anggaran APBD 2016. Dana tersebut dimanfaatkan untuk membangun pondasi jembatan yang melintasi aliran Sungai Bengawan solo itu.
Tahun 2017, pembangunan jembatan Sosrodilogo menyerap dana APBD Bojonegoro sebesar Rp 58 miliar. Dana sebesar itu adalah untuk membangun kerangka jembatan dengan panjang 145 meter dan lebar 9,75 meter itu.
Tak hanya itu, juga masih ada dana tambahan untuk penyempurnaan landscape hingga total biaya pembangunan Jembatan Sosrodilogo mencapai Rp 100 miliar.
Jembatan Trucuk – Bojonegoro yang akhir-akhir ini sudah bisa dilewati warga dengan roda 2, walaupun tembok penahan tanah (TPT) yang belum selesai pembangunannya.Pembangunan Jembatan Sosrodilogo yang dikerjakan oleh PT Bintang Sembilan Indah, Malang itu, molor dan terkatung-katung hingga berita ini diunggah, jembatan dengan kekuatan 40 ton itu, tak kunjung selesai.
Guna mempertanggung jawabkan keterlambatan tersebut, pihak kontraktor telah dikenakan denda per hari Rp 9 juta, terhitung sejak 1 Januari 2018 hingga berhasil dselesaikannya pembangunan jembatan itu.
Yang menjadi persoalan masyarakat di wilayah Kecamatan Trucuk dan sekitarnya, mereka sangat menyesalkan adanya keterlambatan pembangunan hingga hampir setahun itu. Jika mestinya, pembangunan harus terselesaikan tanggal 27 Desember 2017, akan tetapi hingga awal Nopember 2018 ini belum selesai berarti hampi setahun molor pembangunan jembatan itu.
Salah seorang warga Trucuk MHY (45) saat dimintai komentarnya, bahwa dirinya merasa kesal dengan kontraktor proyek jembatan itu, yang terkesan kurang professional dalam mengerjakan proyek jembatan hingga molor hampir setahun ini.
Jembatan Trucuk – Bojonegoro yang akhir-akhir ini sudah bisa dilewati warga dengan roda 2, walaupun trotoar samping kiri – kanan jembatan masih dalam pengerjaan.“Sebagai wong cilik saya sangat berterima kasih kepada pemerintah, yang telah membangun jembatan Trucuk – Bojonegoro itu. Semoga segera diselesaikan sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memperlancar transportasi,” keluhnya, Jum’at (2/10/2018).
Berdasarkan pantauan rakyatnesia.com di lapangan menyebutkan, pembangunan jembatan sudah jadi tapi jalan belum di cor. Sedangkan di kanan – kiri jembatan yang dikasih jalan atau trotoar untuk pejalan kaki itu masih dibangun dan belum terselesaikan.
Tak hanya itu, tembok penahan tanah (TPT) yang ada di barat jembatan atau masuk wilayah Trucuk juga belum berhasil diselesaikan. Sedangkan, drainase darijembatan ke jalan di barat jembatan hingga masuk ke jalan poros desa itu juga belum juga dikerjakan.
Sedangkan, dari perempatan Untung Suropati – Jalan Rajekwesi – MH Thamrin ke jembatan jalannya juga belum di cor termasuk jalan dari jembatan ke barat hingga tembus ke jalan poros Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk itu.
Jembatan Trucuk – Bojonegoro yang akhir-akhir ini sudah bisa dilewati warga dengan roda 2, walaupun trotoar jembatan masih dalam pengerjaan.Harapan masyarakat Trucuk, agar jembatan segera diselesaikan pembangunannya, tak hanya berasal dari warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Trucuk saja.Akan tetapi, warga Trucuk yang berada di perantauan, selalu menanyakan perkembangan pembangunan jembatan Sosrodilogo itu.
“Piye kabare Jembatan Trucuk Lur? whis dadi opo durung? Lha piye kok ora didadhek-dhadekno kuwi? (Bagaimana kabarnya Jemabatan Trucuk saudaraku? Kenapa kok nggak segera diselesaikan?),” kata SCT (47) dengan nada tanya.
**(Tim/Red).