Pemdes Sidomukti, Kepohbaru, Rehab Rumah Damianto Yang Nyaris Ambruk Itu
BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Tradisi gotong royong masih Nampak di Desa Sidomukti, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.
Hal itu, Nampak saat dilaksanakan Rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di rumah Damianto, yang berada di Lingkungan RT 018, RW 005, Dusun Baru, Desa Sidomukti, Sabtu (30/10/2021).
Rumah semi permanen dengan ukuran 9 x 5 meter itu, dengan kerangka kayu jati, usuk dan reng dari bambu dan dindingnya juga dari anyaman bambu (gedhek, Jawa red). Kondisinya sudah miring (doyong, Jawa red) sehingga dikhawatirkan ambruk jika tak segera direhab.
Oleh karenanya, rumah milik Pasangan suami istri (Pasutri) Damianto dengan Siti Mu’inah itu, memperoleh jatah rehab rumah program RTLH yang dananya berasal dari APBDes 2022 yang dikerjakan di akhir tahun 2021 ini.
Kepala Desa Sidomulti Teguh Santoso,SE, membenarkan jika rumah Damianto yang sehari-hari bekerja serabutan dengan hidup yang serba kekurangan itu memperoleh jatah RTLH dari APBDes tahun 2022 yang dikerjakan di tahun 2021. Hal itu, mengingat kondisi rumah milik Damianto itu dikhawatirkan ambruk karena kondisinya sudah rapuh dan miring-miring.
“Rumah Damianto dan tiga rumah lainya, kita rehab dengan dana APBDes 2022. Selain itu, ada lagi 5 (lima) rumah yang memperoleh dana RTLH dari Pemkab Bojonegoro di tahun 2021 ini,” demikian dikatakan Kades Sidomukti Teguh Santoso saat ditemui di lokasi bedah rumah milik Damianto, di Dusun Baru, Desa Sidomukti, Sabtu (30/10/2021).
Lanjut Teguh, mestinya rumah Damianto dan 3 (tiga) rumah lainya yang direhab melalui dana APBDes 2020, dikarenakan dananya dipakai penanganan Covid-19 sehingga ditunda dan baru dilaksanakan di ABDes Sidomukti tahun 2022 yang dikerjakan di akhir tahun 2021 ini.
“Rumah Damianto sudah rusak berat sehingga yang bisa dipakai tinggal kerangkanya saja. Untuk usuk, reng, genteng hingga dinding kita ganti yang baru. Usuk reng yang sebelumnya dari bambu kita ganti dengan kayu jati dan dinding kita kasih Kalsiboard dengan iga-iga yang juga berasal dari kayu jati sehingga hasilnya bisa bagus dan kokoh,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Teguh itu serius.
Masih menurut Kades Sidomukti, bahwa Damianto kerjanya serabutan sehingga kondisi ekonominya sangat memprihatinkan. Apalagi, mereka memiliki 3 (tida) anak yang membutuhkan biaya sekolah dan untuk membesarkanya.
“Melihat kondisi Damianto, Pemdes Sidomukti sepakat untuk memberikan jatah rehab rumah sehingga kondisi rumahnya yang nyaris ambruk itu bisa terselamatkan dan nantinya menjadi rumah yang layak huni,” kata Pak Teguh menegaskan.
Di akhir bincang-bincangnya dengan wartawan media ini, Pak Teguh berharap apa yang dilakukan bersama para perangkat Desa Sidomukti itu bisa memberi manfaat bagi warga yang memperoleh rehab rumahnya melalui dana APDes itu.
“Rehab RTLH dilksanakan dengan cara bergotong-rotong warga sekitar dan perangkat desa setempat dengan membantu mengerjakan secara sukarela tanpa minta bayaran. Tradisi gotong royong itu, masih dijunjung tinggi di Desa Sidomukti ini,” pungkasnya.
**(Kis/Red).