Djaemah Korban Tenggelam, Sudah Dicari Seharian Belum Juga ditemukan

Sukisno

Bagikan

TUBAN (Rakyat Independen)- Korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo, yaitu Djaemah (50) warga Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016) sekira pukul 04.00 wib, yang dilaporkan sekira pukul 06.00 wib yang telah dilakukan pencarian hingga seharian, belum juga ditemukan.

Tim BPBD (Badan Penganggulangan Daerah) Kabupaten Tuban yang dibantu Satuan Sabhara dari Polres Tuban, harus menghentikan pencarian di malam hari Kamis (27/10/2016) dan bakal melanjutkan pencarian Jum’at (28/10/2016).

“Begitu memperoleh laporan Tim Sabhara Polres Tuban langsung meluncur ke TKM (Tempat Kejadian Musibah). Di Lokasi sudah ada Tim BPBD Tuban, sehingga kita langsung melakukan pencarian. Termasuk dibantu petugas Polsek Rengel dan Koramil Rengel serta masyarakat setempat,” demikian disampaikan Kasat Sabhara Tuban AKP Eko Adi Wibowo,SH, Kamis (27/10/2016).

Guna melakukan pencarian korban, diterjunkan Sebanyak tiga perahu karet dari Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban dan Polres Tuban serta penyelam telah diterjunkan untuk mencari korban.

Djaemah yang tenggelam itu, diduga memiliki keterbelakangan mental. Pihak keluarga meyakini jika Djaemah tenggelam dikarenakan Djaemah dicari tak ditemukan dan di bibir bengawan dtemukan kain atau baju milik Djaemah.

Dalam pencarian tersebut, Tim gabungan telah melakukan berbagai cara untuk mencari ibu tiga anak itu. Termasuk menyisir dengan perahu karet, menggunakan tali dengan pengait, serta dengan cara menyelam.

“Penyelaman dilakukan mulai dari titik awal yang menjadi tempat jatuhnya korban. Begitu juga tim gabungan telah melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet hingga beberapa kilometer ke arah hilir secara bergantian. Akan tetapi korban, belum juga ditemukan,” ujar Kapolsek Rengel AKP Musa Bakhtiar, Kamis (27/10/2016).

Masih menurut Musa Bakhtiar, kendala pencarian korban adalah adanya arus bawah yang sangat deras, selain itu juga kondisi air bengawan yang cukup keruh. Pencarian malam, cuacanya tidak memungkinkan sehingga dihentikan dan dilanjutkan esok harinya.
Djaemah yang tenggelam itu, diduga memiliki keterbelakangan mental. Pihak keluarga meyakini jika Djaemah tenggelam dikarenan Djaemah dicari tak ditemukan dan di bibir bengawan dtemukan kain atau baju milik Djaemah.

“Mudah-mudahan Djaemah betul tenggelam di Bengawan Solo, dan bisa muncul dipermukaan air. Sehingga memudahkan pencarian,” kata AKP Musa Bakhtiar berharap. **(Muji/Rendi).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar