Lahuri Warga Kenep Balen, Bertani Hingga Meninggal dunia di Sawah

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Seorang petani bernama Lahuri (57) warga Dusun Kunci, Desa Kenep RT 12, RW 02, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, nampaknya sedang istirahat melepas lelah atau tertidur di sawah yang berada pinggir jalan poros desa itu. Tapi, ternyata dia sudah tak bernyawa lagi alias tewas. Diduga korban meninggal dunia karena sakit asma yang dideritanya kambuh hingga merenggut nyawanya, Kamis (27/10/2016) sekira pukul 10.15 wib.

Seorang saksi mataMujayin (40) dan Toheran (45), yang bekerja memanen padi di sawah milik Juahir (57) yang berada di barat desa setempat itu, mereka melihat korban seakan-akan sedang beristirahat. Setelah dilewati dengan membawa gabah hasil panen, yang hendak di bawa ke pinggir jalan poros Desa Kenep-Mayangkawis itu, dia merasa curiga sehngga berniat membangunkan korban.

Alangkah kagetnya, saat dibangunkan dengan ditepuk-tepuk salah satu bagian tubuhnya, korban tak kunjung bangun, sehingga membuat saksi mata curiga dengan kondisi korban sehingga membawanya ke Pustu (Puskesmas Pembantu) Kenep yang jaraknya tak jauh dari TKP (Tempat Kejadian Perkara).

“Saat korban dibawa ke Pustu Kenep, kondisinya ternyata sudah meninggal dunia, diduga karena sakit sesak nafas yang dideritanya,” demikian disampaikan kapolsek balen AKP Rasito, Kamis (27/10/2016).

Begitu diketahui korban sudah tak bernyawa lagi, maka pihak saksi menyampaikannya kepada Kepala Desa Kenep Yahmin dan diteruskan kepada Mapolsek Balen. Mendapat laporan itu, Kapolsek Balen AKP Rasito beserta anggotanya dan Kepala Pukesmas Balen dr Widya Aksita langsung meluncur ke Pustu Kenep untuk melakukan pemeriksaan.

“Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Sehingga korban dinyatakan meninggal murni karena sakit asma yang dideritanya,” ungkap Rasito.

Dari informasi yang disampaikan oleh keluarga korban, pihaknya menerima kenyataan itu bahwa kematian Lahuri merupakan takdir dan pihak keluarga menyatakan tak akan menggugat dan menyalahkan siapapun, yang dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai dengan disaksikan kepala desa setempat.

Setelah diketahui penyebab meninggalnya korban, kemudia jasad korban diserahkan kepada keluarganya untuk segera dimakamkan.

“Pak Lahuri, orangnya baik dan rajin ke sawah untuk mengolah lahannya. Saking cintanya pada pekerjaanya, hingga membuat Pak Lahuri bertani hingga meninggal dunia di sawah,” ujar saksi mata Toheran (45) itu serius. **(Kis/Puji).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar