Pengrajin Batik Jonegoroan Pudji Rahayu, Raih Penghargaan Pengrajin Batik Terbaik 2016

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Sebagai pengrajin batik Jonegoroan yang penuh kreatifitas, Pudji Rahayu, asal Desa Prayungan Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, memperoleh Piagan Penghargaan Pengrajin batik Jonegoroan terbaik tahun 2016.

Piagam penghargaan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto kepada Pudji Rahayu, saat Upacara Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-339, yang dilaksanakan di Alun-alun Bojonegoro, Rabu (20/10/2016).

Saat penyerahan piagam penghargaan tersebut, Bupati Bojonegoro Suyoto menyampaikan dan berpesan kepada Pudji Sri Rahaju yaitu pemilik “Istana batik Marely Jaya” itu, agar terus berkarya dan mengembangkan Batik Jonegoroan dengan menciptakan motif batik yang lebih banyak corak dan ragamnya.

“Piagam penghargaan kami berikan kepada Pudji Rahayu sebagai pengrajin Batik Jonegoroan terbaik tahun 2016. Kami berharap agar saudari terus berkarya untuk mengembangkan batik jonegoroan dengan motif yang baru dan lebih banyak lagi. Kami ucapkan selamat kepada Bu Yayuk, saudari telah memberikan sumbangsih kerja nyata kepada Kabupaten Bojonegoro dengan mengembangkan Batik Jonegoro,” ujar pria yang akrab disapa Kang Yoto itu.

Dalam menekuni kerajinan Batik Jonegoroan, Bu Yayuk – demikian, Pengrajin batik Jonegoroan Pudji Rahayu, biasa disapa – ini, telah menyerap tenaga kerja sebanyak 20 orang. Selain itu, pemilik Istana batik Marely Jaya itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pengangguran di sekitarnya dan dia juga selalu siap memberikan pelatihan membatik kepada masyarakat Bojonegoro.

Berprofesi sebagai pengrajin batik sekaligus ‘ownernya’ , Bu Yayuk terus mengembangkan ide karyanya untuk menciptakan motif-motif batik lebih baru lagi. Kreatifitas dan kualitas kunci utama bagi dia untuk terus mengembangkan Batik Jonegoro.

“Kreatifitas dan kualitas kunci utama untuk mengembangkan Batik Jonegoro. Saya terus mengembangkan Batik Jonegoroan ini dengan menciptakan motif-motif batik baru. Saya terus berkarya dalam membatik untuk mengembangkan dan menduniakan batik serta membatik untuk dunia,” tegasnya.

Bu Yayuk yang telah memproduksi batik Sejak tahun 2009. Dengan adanya lomba terciptalah 14 motif batik dan sudah dipatenkan. Sebagai guru seni budaya di SMAN 1 Sumberrejo, Bu Yayuk membimbing siswa untuk lomba desain batik dan berhasil mendapatkan juara dengan motif batik Kayangan api. Dari 14 motif itu, kini perkembangan motif batik Jonegoroan sudah mencapai100 motif batik.

Dengan misi kreatifitas dan inovasi, ia terus meningkatkan dan mengembangkan produksi Batik Jonegoro. Dari hasil produksi, batik jonegoro dia berhasil menembus pasar hingga ke luar negeri, seperti Amerika dan China.

“Selalu berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan Batik Jonegoroan ini, sekaligus juga bisa mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Bojonegoro terhadap pengembangan batik, untuk Lampui batas maksimalmu menuju Bojonegoro Matoh,” imbunya. **(Luh/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar