Baca Ini Bukan 7, Ternyata ada 9 TNI AD yang Mati Saat G30S Terbaru

Dedi Suparman

Bagikan

Dua TNI AD DIbunuh di Yogyakarta

Berita terkini; Setiap tanggal 30 September bangsa Indonesia memperingati peristiwa besar pembunuhan para Jenderal angkatan darat. Peristiwa yang terjadi pada 30 September 1945 dikenal dengan peristiwa Gerakan 30 September (Gestapu). Selama ini banyak yang menyangka ada 7 korban dari pihak TNI AD dalam peristiwa ini. Padahal ada 8 orang dari TNI dan 1 dari kepolisian yang meninggal dalam pembunuhan keji ini.

Tujuh dari sembilan pahlawan revolusi itu dibunuh di daerah Lubang Buaya jakarta. Sementara dua lainnya dibunuh di daerah Kentungan, Sleman Yogyakarta. Dua pahlawan yang dibunuh di Yogyakarta adalah Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 PKI menculik Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel Sugiyono. Saat itu Katamso menjabat sebagai Komandan Korem 072/Yogyakarta. Sementara Sugiyono adalah Kepala Staf Korem 072/Yogyakarta. Mereka membawa kedua pimpinan tinggi TNI itu ke daerah Kentungan Sleman dan menahannya di sana.

Fakta Dibalik Film Pengkhianatan G30S/PKI yang Tak banyak Orang Tau

Rakyatnesia

Pada malam harinya mereka berdua dieksekusi mati. Katamso dan Sugiyono ditembak di sebuah semak-semak tanah lapangan di dalam komplek korem 072/Yogyakarta. Jasadnya kemudian dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang ada di kompleks tersebut.

Tubuh keduanya baru ditemukan pada tanggal 21 Oktober 1965 setelah pencarian besar-besaran. Jenazah keduanya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta

Kini dilokasi lubang bekas peristiwa itu didirikan monumen peringatan kekejaman peristiwa pembunuhan itu. Masyarakat Yogyakarta selalu menggelar upacara bendera di depan monumen tersebut dan di depan makam keduanya.

Tujuh Lainnya dibunuh di Jakarta

Sehari sebelumnya pada 30 september 1965 PKI turut menculik enam petinggi militer. Awalnya mereka hendak membawa para pemimpin militer ini ke Lubang Buaya untuk disiksa dan dibunuh. Namun dalam pelaksanaanya, satu jendral yakni AH Nasution (Menhankam) berhasil lolos dari usaha penculikan.

PKI akhirnya membunuh putrinya yang bernama Ade Irma Suryani (5 tahun) serta ajudannya Lettu Pierre Andreas Tendean. Sementara enam perwira TNi yang dibunuh adalah Letjen Ahmad Yani (Panglima TNI Angkatan Darat/Pangad), Mayjen R Soeprapto (Deputy II Men/Pangad), Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono (Deputy III Men/Pangad).

Sea World Ancol Gelar Fashion Show Batik Bawah Air Dalam Aquarium

Rakyatnesia

Adapula Mayjen S Parman (Asisten I Men/Pangad), Brigjen DI Panjaitan (Asisten VI Men/Pangad), dan Brigjen Soetojo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman AD). Dalam peristiwa ini satu polisi tewas bernama Karel Satsuit (K.S) Tubun yang merupakan ajudan dari Dr. J. Leimena yang merupakan tetangga dari AH Nasution.

Untuk menghormati jasa para pahlawan yang gugur, pemerintah pada 5 Oktober 1965 mengangkat kesepuluh korban menjadi pahlawan revolusi nasional. Para jendral juga diberi pangkat anumerta. Nama mereka dijadikan sebagai nama jalan di sejumlah wilayah seperti di Jakarta dan Yogyakarta.

Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.

Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas  #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.

Bagikan

Also Read