BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Bengawan Solo di Bojonegoro kembali menunjukkan peningkatan sejak pukul 15.00 wib tadi, banjir di wilayah Kabupaten Bojonegoro sudah memasuki siaga hijau. Hingga memasuki petang dan malam ini, terjadi tren naik sehingga bagi warga di tepian Bengawan Solo perlu mewaspadai situasi.
Kondisi meter di atas permukaan air laut (mpdl) di Wonogiri pada pukul 12.00 wib mencapai angka 132,35 mpdl dan konisidnya tetap 132,32 mpdl pada pukul 15.00 wib. Untuk kondisi mpdl di Dungus pada pukul 12.00 wib pada posisi 42,40 mpdl dan pada pukul 15.00 wib menjadi 42,45 mpdl. Kondisi TMA pada pukul 12.00 wib di Karangnongko mencapai 27,57 mpdl namun di pukul 15.00 wib meningkat menjadi 27,65 mpdl.
Sementara untuk TMA di Bojonegoro pada pukul 12.00 wib 14,59 mdpl dan pada pukul 15.00 mengalami kenaikan menjadi 15,15 mpdl. Untuk papan duga di TBS (Taman Bengawan Solo) Bojonegoro pada pukul 12.00 wib berada diangka 12,36 mpdl dan pada pukul 13.00 wib mengalami peningkatan menjadi 13,36 mpdl atau sudah masuk pada siaga hijau.
Perkembangan peningkatan banjir luapan Bengawan Solo di Bojonegoro terjadi lagi pada pukul 18.00 wib, dimana di Karangnongko 27,78 mpdl dan di papan duga TBS mencapai 13,70 mpdl.
Bagi warga yang berada di bantaran Bengawan Solo, mereka selalu melihat kondisi banjir dari sampah (sarah, Jawa red) yang sedang melintas di atas permukaan air bengawan solo itu.
“Kita yang berada di pinggiran sungai Bengawan Solo, jika mau tahu banjir itu naik apa tidak, tinggal melihat ‘sarah’ yang melintas di permukaan air bengawan. Kalau ‘sarah’nya besar-besar berarti banjir itu akan besar, tapi jika ‘sarah’nya cuma kecil-kecil berarti banjirnya hanya kecil ,” kata Gimun salah seorang warga Ledok Wetan Bojonegoro.
Saat ditanya, apakah malam ini banjir akan naik, dia bilang iya, hal itu bisa dilihat dari ‘sarah’ yang melintas cukup besar. Berarti luapan bengawan solo akan mengalami tren naik. **(Kis/Red).