Wala` dan Bara`, Makna dan Kedudukannya Dalam Islam (Bagian 2) Huruf Arab Dan Latin

Nurul Syahadatin

Bagikan

ilustrasi (dmcdn)


Lanjutan dari Wala` dan Bara`, Makna dan Kedudukannya Dalam Islam

Ketiga, wala` dan bara` merupakan ikatan iman yang paling kuat. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dari Al-Bara` bin Azib Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

أَوْثَقُ عُرَى اْلاِيْمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ

“Ikatan keimanan yang paling kuat ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah).

Syaikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab pernah mengatakan,

“Agama ini menjadi sempurna, bendera jihad dan amar ma’ruf nahi mungkar bisa dikibarkan, hanya apabila terwujudnya cinta kerena Allah dan benci karena Allah, bermusuhan karena Allah dan saling menolong karena Allah.

Sekiranya umat manusia mempunyai satu perasaan yang sama dalam mencintai, tanpa ada permusuhan dan kebencian, tentu tidak ada perbedaan rakyatnesia hak dan batil, rakyatnesia kaum mukminin dan kaum kafir, dan rakyatnesia wali-wali Allah dan wali-wali setan.”

Keempat, wala` dan bara` merupakan sarana untuk merasakan manis dan lezatnya iman. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ؛ مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ للهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Ada tiga hal yang barangsiapa bisa menghimpunnya, ia akan menemukan manisnya iman; orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada yang lain, dan orang yang mencintai seseorang yang tidak dia cintai kecuali karena Allah, dan orang dia benci kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya darinya sebagaimana dia benci jika dilemparkan ke dalam api Neraka.” (Muttafaq Alaih).

Kelima, wala` dan bara` merupakan perekat hubungan yang menjadi pondasi masyarakat Islami, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10).

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Berlanjut ke Wala` dan Bara`, Makna dan Kedudukannya Dalam Islam (Bagian 3)

Bagikan

Also Read

Tags