525 Peserta Ikuti Ruwatan Massal Yang Diselenggarakan Oleh Radio Istana FM Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Radio Istana FM yang beralamatkan di Jalan Munginsidi Nomor 126B, Sukorejo Kidul, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, adalah salah satu stasiun radio swasta yang masih giat melestarikan (nguri-uri, Jawa red) budaya Jawa.

Ada acara Pagelaran Wayang kulit, Campursari, Ludruk hingga ada kegiatan unggulan yaitu Ruwatan massal. Kegiatan Ruwatan Massal Tahun 2018, seperti yang baru saja di Gedung Tri Dharma yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Bojonegoro, Minggu (7/10/2018).

Ruwatan massal yang digelar oleh Radio Istana sejak tahun 2009 silam itu, dan menjadi kalender tahunan hingga tahun 2018 ini. Di Ruwatan tahun 2011 silam, acara ini telah berhasil meraih Penghargaan dari Musem Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak yaitu sebanyak 391.

Saat diraihnya Rekor MURI itu, menampilkan Dalang Ruwatan Sejati Ki Hadi Sukoco dan Paguyuban Maya Gati Laras, yang berasal dari Kelurahan Banjarjo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.

Rekor MURI yang diraih di acara Ruwatan Massal yang diselenggarakan oleh PT Radio Istana Siar Bojonegoro itu, hingga kini belum terkalahkan. Karena jumlah peserta terus mengalami peningkatan. Bahkan ruwatan di tahun 2018 ini, ada 525 peserta. Hingga saat ini, masih menampilkan Dalang Ruwatan Sejati Ki Hadi Sukoco dengan didukung Seni Kerawitan Paguyuban Maya Gati Laras.

Prosesi ritual Sungkeman para peserta kepada orang tua masing-masing di acara Ruwatan Massal yang diselenggarakan oleh Radio Istana Bojonegoro, di Gedung Tri Dharma yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Bojonegoro, Minggu (7/10/2018).

Prosesi Ritual Ruwatan dimulai sejak pukul 08:00 wib. Terlebih dahulu peserta diminta untuk mengambil nomor urut di Radio Istana dan langsung menuju Gedung Tri Dharma untuk melakukan registrasi peserta ke panitia yang sudah menunggu di depan pintu masuk gedung yang berada di barat Klenteng Hok Swie Bio itu.

Mereka yang telah selesai regisrasi dan memperoleh nomor peserta termasuk kedua orang tuanya langsung masuk ke lokasi acara untuk mengikuti prosesi ritual ruwatan massal tersebut. Prosesi ruwatan diawali dengan sungkeman para peserta yang diruwat kepada orang tuanya masing-masing. Setelah itu, dilaksanakan do’a bersama.

Selanjutnya, digelar Pagelaran Wayang kulit dengan menampilkan Dalang Ki Hadi Sukoco, dengan Lakon Murwokolo, diiringi Kerawitan Maya Gati Laras. Kemudian, para peserta dipanggil satu-persatu untuk dilakukan prosesi penjamasan.

Usai penjamasan langsung dilakukan prosesi terakhir yaitu rebutan sesaji yang telah disiapkan oleh panitia sebagai syarat dalam kegiatan ruwatan massal itu. Para peserta yang berjumlah 525 orang itu, berebut sajen yang ada di panggung disamping pagelaran Wayang kulit itu.

Ketua Panitia Ruwatan Massal Radio Istana FM Tahun 2018 Dyan Dwi Anggraeni melalui Aris Ariyanto mengatakan, dengan usainya ritual maka mereka sudah meyakini jika telah terbebas dari mara bahaya yang mengintainya.

Dalang Ruwatan Massal Sejati Ki Hadi Sukoco di acara Ruwatan Massal yang diselenggarakan oleh Radio Istana Bojonegoro, di Gedung Tri Dharma yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Bojonegoro, Minggu (7/10/2018).

“Mereka yang telah mengikuti Ruwatan Massal berarti sudah bebas dari murwokolo atau istilahnya sudah “luar”. Sehingga, mereka diberikan keselamatan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, dijauhkan dari mara bahaya, diberikan kesehatan dan rejeki yang melimpah sehingga bisa menjalani kehidupan yang lebih baik,” ungkap Aris Ariyanto, yang juga aktif sebagai penyiar Radio Istana FM tersebut.

Saat ditanya, mengapa banya sekali peserta Ruwatan massal hingga memperoleh Rekor MURI, dan bertahan bahkan pesertanya bisa meningkat. Kepada rakyatnesia.com mengatakan, untuk kegiatan ruwatan di Istana biayanya sangat ekonomis sebab hanya dengan dana Rp 700 ribu, peserta sudah tinggal datang ke acara dan semua konsumsi dan sajen sudah ditanggung oleh panitia penyelenggara.

Masih menurut Aris Ariyanto, dengan biaya yang terjangkau sehingga tak hanya warga di wilayah Kabupaten Bojonegoro saja yang mengikuti ruwatan masal tersebut. Ada warga dari Tuban, Lamongan, Blora, Ngawi, Surabaya bahkan ada peserta yang berasal dari Kalimantan Seatan (Kalsel).

Kilil (51) orang tua peserta ruwatan Milhajud Tholibin asal Dusun Srawun, Desa Wadang, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya kegiatan ruwatan massal yang dilaksanakan oleh Radio Istana seperti ini. Sebab, biayanya sangat murah dan baginya sangat ringan dan tak memberatkan.

“Jika mengadakan ruwatan sendiri tidak cukup hanya dengan dana Rp 7 juta. Apalagi jika nanggap dalang yang bagus, biayanya malah sangat mahal. Kegiatan Ruwatan Massal yang diselenggarakan Radio Istana ini, biayanya sangat murah dan terjangkau bagi warga yang kurang mampu sehingga ini sangat membantu,” tegas pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani tersebut.

**(Kis/Adv).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar