rakyatnesia.com – Ambisi Korea Selatan untuk meraih medali emas dalam cabang olahraga sepak bola Asian Games tiga kali berturut-turut ternyata mendapat ancaman serius dari Uzbekistan.
Kedua tim akan bersaing di babak semifinal Asian Games 2023, yang akan digelar di Stadion Huanglong Sport Center, Hangzhou, pada malam Rabu (4/10). Sementara di semifinal lainnya, Jepang akan berhadapan dengan Hong Kong.
Uzbekistan adalah tim yang berhasil mencapai final Piala Asia U-23 pada tahun 2022. Sebagian besar pemain Uzbekistan yang tampil di partai puncak Piala Asia juga menjadi bagian dari skuad Uzbekistan dalam Asian Games China tahun ini.
Sebelum melangkah ke final, Uzbekistan berhasil mengalahkan Jepang, sebuah prestasi yang menunjukkan bahwa kekuatan Uzbekistan dalam pesta olahraga Asia ini tidak boleh diremehkan.
Sebelum mencapai babak semifinal dalam Asian Games 2023, Uzbekistan juga berhasil mengalahkan Arab Saudi, yang merupakan juara Piala Asia U-23 2022. Pada babak 16 besar, Uzbekistan juga berhasil mengatasi perlawanan Indonesia.
Kekuatan Uzbekistan di Asian Games 2023 dianggap makin matang. Ini yang membuat tim asuhan Timur Kapadze ini diyakini bisa meraih emas Asian Games untuk pertama kalinya.
Namun Korea Selatan tak bisa dipandang sebelah mata pula. Meski performa tim usia muda Korea Selatan kurang moncer dalam beberapa tahun terakhir, mereka tetap jagoan turnamen.
Tim asuhan Hwang Sun Hong ini relatif solid di semua lini. Pemain-pemain yang bermain di luar negeri, seperti di Jerman, Prancis, atau Denmark bisa dipanggil meski kompetisi sedang berjalan.
Ini mirip kisah Son Hyung Min yang dilepas Tottenham Hotspur ke Asian Games 2018. Jika bisa meraih emas Asian Games, pemain muda Korea Selatan tak wajib militer dua tahun.
Semangat ini selalu menjadi tenaga lebih Korea Selatan di Asian Games. Motivasi ini pula yang kemungkinan diusung untuk menumpas Uzbekistan di semifinal Asian Games 2023.
Apalagi Korea Selatan adalah juara bertahan Asian Games. Negeri Ginseng ini meraih medali emas sepak bola dalam dua edisi terakhir, yakni pada 2014 dan 2018.
Dengan kata lain beban, tekanan, dan ambisi bercampur jadi satu di semifinal ini. Pada saat yang sama Uzbekistan tak punya beban besar. Mereka bertaruh dalam mega ambisi.