Baca Ini Jokowi Prediksi Perekonomian 2023, Semakin Gelap dan Sulit Terbaru

Dedi Suparman

Bagikan

Perang Sebabkan Ekonomi 2023 Memburuk

Berita Terkini; Tiga tahun usai Covid 19 melanda perekonomian dunia belum pulih. Bahkan diprediksi memburuk. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan prospek perekonomian dunia tahun depan semakin sulit dan gelap. 

Ancaman kegelapan semakin nyata sejalan dengan situasi tahun ini yang tak kunjung membaik. Perang Rusia dan Ukraina menjadi salah satu penyebab utama kondisi ekonomi yang memburuk. 

Prediksi tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan acara BUMN Startup Day Tahun 2022 yang disiarkan secara live streaming di Youtube Sekretariat Presiden.

“Dunia sekarang ini dalam posisi yang tidak gampang. Posisinya betul-betul pada posisi yang semua negara sulit,” kata Jokowi dikutip dari video itu oleh Satu Viral pada Rabu (28/9/2022) di Jakarta.

Jokowi melanjutkan sejumlah lembaga internasional menyampaikan perekonomian tahun ini berada pada masa sulit. Namun tahun depan, dunia akan benar-benar ‘gelap gulita’ dan makin sulit. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini membenarkan perang Rusia dan Ukraina turut memperparah kejatuhan perekonomian dunia. Lantaran perang memicu berbagai macam krisis, mulai dari krisis energi, pangan, hingga sektor keuangan. Hal ini terjadi lantaran terhambatnya pasokan sejumlah bahan kebutuhan utama serta energi.

“Krisis pangan, krisis energi, krisis finansial, covid yang belum pulih. Akibatnya kita tahu sekarang ini,” kata Jokowi.

Viral! Pengemis Pulang Naik Mobil

Rakyatnesia

Dampak dari rentetan krisis pangan yang diakibatkan perang Rusia-Ukraina nyata. Puluhan ribu orang kini di seluruh dunia setiap hari mati kelaparan. Jumlahnya menyentuh 19.600 orang. Sayangnya dirinya memprediksi perang antar dua negara itu masih akan berlangsung lama.

Eks Walikota Solo itu kemudian membongkar hasil pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelinsky beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu ia membawa misi agar perang berakhir, sehingga bisa memulihkan perekonomian dunia.

Sayangnya Jokowi pulang dengan tangan hampa. Dirinya berkesimpulan bahwa perang tidak akan selesai, setidaknya dalam waktu dekat. Perekonomian Indonesia tahun depan pun turut akan terimbas dengan gejolak dunia.

“Saat saya bertemu dengan Presiden Putin 2,5 jam diskusi, ditambah dengan bertemu dengan Zelensky 1,5 jam berdiskusi saya simpulkan, perang tidak akan segera selesai. Akan lama,” kata Jokowi.

Perekonomian Indonesia Berpotensi ‘Gelap’

Presiden melanjutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 beresiko memburuk. Menurut informasi dari Bank Indonesia yang di sampaikan padanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dunia tahun 2023 berisiko rendah. Sebaliknya tekanan inflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global diprediksi tinggi.

“Tahun depan kami perkirakan turun jadi 2,7 persen. Bahkan ada beberapa risiko yang menjadikan ke 2,6 persen,” ujarnya.

Perlambatan pertumbuhan perekonomian ini dipicu perlambatan ekonomi negara di dunia seperti Amerika Serikat. AS tahun ini tumbuh 2,1 persen, tapi tahun depan diperkirakan hanya tumbuh 1,5 persen.

Hal ini juga terjadi di Eropa yang pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan 2,1 persen.. Tetapi  tahun depan lebih rendah menjadi 1,2 persen.  Penurunan pertumbuhan ekonomi ini disertai dengan risiko resesi di sejumlah negara maju.

Selain itu, volume perdagangan dunia juga tetap rendah. Faktornya utama perlambatan ini terjadi  karena adanya gangguan mata rantai distribusi produk di dunia. Serta adanya kebijakan embargo negara-negara di Eropa.

Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.

Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas  #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.

Bagikan

Also Read