Kematian Ngadenan Yang ditemukan di Talok, diduga Korban Bunuh Diri
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Teka-teki penyebab kematian Ngadenan (29) yang ditemukan tenggelam di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Senin (30/8/2016), akhirnya terungkap.
Ternyata, korban Ngadenan warga Dusun Banyuurip, Desa Jumok, Desa Jumok, Kecamatan Ngraho, meninggal gara-gara bunuh diri di Sungai Bengawan Solo Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro. diduga korban bunuh diri karena persoalan rumah tangga yang dialaminya.
“Korban Ngadenan (29) yang ditemukan meninggal dunia yang terseret arus Bengawan Solo yang ada di Desa Talok, ternyata meninggal dunia diduga akibat bunuh diri. Korban diduga meloncat dari tebing Bengawan Solo yang ada di Desa Luwihaji, Ngraho,” demikian disampaikan Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro melalui Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Sudjarwanto, Minggu (4/9/2016).
Terungkapnya masalah itu, setelah diketahui pemeriksaan oleh tim medis dari RSUD Bojonegoro terhadap mayat dengan cara otopsi, dapat disimpulkan bahwa korban maninggal dunia di dalam air, hal itu karena ditemukan kotoran material pasir dan air di tenggorokan mayat dan penyebab matinya karena gagal nafas. Namun pada tubuh korban ditemukan 3 (tiga) ruas tulang iga bawah kanan dan kiri patah.
Penyidik terus mengusut dan mendalami kejanggalan meninggalnya Ngadenan dengan cara menyisiri aliran sungai untuk mencari petunjuk lain, ahirnya pada Rabu (31/8/2016) pukul 16.30 wib, penyidik bersama warga berhasil menemukan sepeda motor milik korban yang di pakai saat meninggalkan rumah pada Kamis (25/8/2016), sepeda motor ditemukan di tepi bengawan solo turut Desa Luwih Haji Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojongeoro. Kondisi sepeda motor saat ditemukan dalam keadaan terparkir rapi menghadap ke selatan di bawah rumpun bambu.
Dalam penyelidikan oleh Satreskrim Polres Bojonegoro menyebutkan, jika di lokasi ditemukannya sepeda motor korban, tidak ditemukan adanya kerusakan atau kejanggalan, juga tidak ditemukan adanya kekerasan.
Saat dilakukan penyisiran di sekitar ditemukanya sepeda motor sampai ke tepian sungai itu, penyidik menemukan fakta bahwa sungai bengawan solo di dasar sungainya terdapat batuan padas yang sangat keras dan tebing dengan ketinggian skitar 10 meter. Jika korban meloncat ke sungai itu, kemungkinan akan membentur padas dan mengakibatkan ruas tulang iganya patah. hal itu seperti yang terjadi pada korban.
“Dari hasil penyelidikan dan penyidikan itu, maka pihak Satreskrim Polres Bojonegoro dapat menyimpulkan bahwa korban atas nama Ngadenan dipastikan meninggal dunia terserat air Bengawan Solo itu, di duga akibat bunuh diri karena adanya permasalahan pada rumah tangganya,” pungkasnya. **(Kis/Luh).