Pidato Kenegaraan Presiden RI, Pada Peringatan HUT Kemerdekaan RI KE 71

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Rapat Paripurna Istimewa digelar di Gedung DPRD Bojonegoro, Selasa (16/8/2016). Rapat yang dihadiri Bupati Bojonegoro Suyoto yang didampingi Wakil Bupati Setyo Hartono, Ketua DPRD Hj Mitroatin dan seluruh anggota DPRD ini, juga dihadiri oleh FORKOPIMDA dan Seluruh Kepala SKPD di Lingkup Pemkab Bojonegoro. Rapat Paripurna Istimewa ini dimaksudkan untuk menyaksikan serta mendengarkan siaran langsung Pidato Kenegaraan Presiden RI yang menjadi agenda rutin untuk mengawali seluruh rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 71 tahun 2016.

Hari ini merupakan tahun kedua Presiden RI, Joko Widodo membacakan pidato kenegaraannya. Diawal pidatonya, Beliau menyampaikan bahwa kemerdekaan adalah jembatan untuk kemakmuran dan kemajuan rakyat Indonesia. Indonesia harus menjadi Bangsa yang maju dan sejajar dengan Bangsa-Bangsa lain, karena Indonesia adalah Bangsa yang besar. Beliau juga menyampaikan bahwa sekarang ini Indonesia dihadapkan pada kompetisi antar Negara. Dan untuk menjadi pemenang harus berani keluar dari zona nyaman. Sehingga semua harus bahu membahu dan bekerjasama untuk menciptakan terobosan dan ketepatan kerja untuk mengatasi masalah negara.

“Untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial, ada 3 terobosan yang harus dilakukan, yang pertama percepatan pembangunan infrastruktur, penyiapan kapasitas produktif dan SDM, serta yang ketiga deregulasi dan debirokratisasi. Selain itu, agar terobosan tersebut mampu mengatasi kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial, ada 4 strategi yang harus dilakukan, yakni yang pertama mempercepat reformasi hukum, kedua Perombakan managemen anggaran yang sesuai dengan prioritas, yang ketiga politik luar Negeri dengan diplomasi yang kuat dan yang terakhir demokrasi stabilitas politik dan keamanan.” Kata Joko Widodo, Presiden RI yang ke enam itu.

Presiden juga memaparkan bahwa perekonomian Indonesia di triwulan pertama tahun 2016 naik 4,92% dan di triwulan ke 2 naik menjadi 5,12%. Pertumbunhan ekonomi ini, lebih besar dari negara-negara berkembang lainnya dan tertinggi di Asia. Selain itu, Beliau juga memaparkan kinerja lembaga-lembaga Negara yang semakin membaik, antara lain fungsi legislasi yang mementingkan kualitas dan manfaat undang-undang bagi rakyat.

DPR dan Pemerintah yang berkomitmen menyusun APBN 2017 secara cermat dan sesuai prioritas. DPD RI yang telah melaksanakan tugas dan amanat serta bekerja secara aktif dalam pemilihan Kepala Daerah, Pembangunan Ekonomi Kreatif serta mendukung Amnesti Pajak. Beliau juga menyampikan bahwa kualitas pemanfaatan pembangunan menjadi tugas dan fungsi BPK, dan selama 1 tahun terakhir informasi tentang penggunaan APBN tersaji secara transparan.

“Kinerja Mahkamah Agung selama 3 bulan terakhir, berhasil memutuskan 12 ribu perkara. Selain itu, Mahkamah Konstitusi menangani 244 perkara dengan rentang waktu agustus 2015 sampai juli 2016, dengan konsisten dan sesuai dengan standart. Dimana perkara tersebut meliputi, 92 perkara pengujian undang-undang, 1 perkara sengketa lembaga dan 151 perkara pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota,” Ungkap Joko Widodo

Diakhir pidatonya, Joko Widodo menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh lembaga Negara yang berkerjasama dan bergotong royong dalam melaksanakan amanah rakyat, serta mengajak pimpinan dan lembaga Negara untuk bersinergi dan bekerja sama agar lembaga tetap dipercaya oleh rakyat. Selain itu, Beliau juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengatasi kemiskinan, ketimpangan dan kesenjangan sosial dengan kerja nyata agar Bangsa Indonesia bisa menjadi Bangsa yang menang, maju serta berdaulat. Beliau juga berpesan untuk menjadikan HUT Kemerdekaan RI sebagai inspirasi dalam memenagkan persaingan dan menjadikan Indonesia yang lebih maju.‎ **(Red)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar