Berita Bojonegoro – Bupati Anna Mu’awanah kepergok tidak menggunakan masker ketika sedang nongkrong di salah satu cafe di Bojonegoro. Bukan masalah kongkow bupati Anna yang menjadi perbincangan, tapi dalam foto tersebut tampak bupati Anna Mu’awanah tidak memakai masker kesehatan. Padahal Minggu, 15/08/2021, kemarin malam, saat kongkow dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat masih diberlakukan.
Meski Kabupaten Bojonegoro masuk dalam PPKM Level 3, bukan berarti seseorang boleh bebas tidak memakai masker saat berada di tempat makan, Cafe, dan warung makan. Bahkan jika mau keluar rumah warga masyarakat diwajibkan memakai masker.
Tentu saja perilaku bupati Anna Mu’awanah yang terkesan “sak penake dewe ” ( Bahasa Jawa, seenaknya sendiri ) ini mendapat kecaman dari masyarakat yang menyaksikan pemandangan vulgar kongkow tanpa masker di tengah PPKM.
Perilaku tidak memakai masker saat kongkow juga dimaknai berarti Bojonegoro sudah tidak PPKM dan bebas tidak memakai masker saat di luar rumah.
Wah, jika warga Bojonegoro mencontoh perilaku bupati seperti ini, tentu akan membahayakan kesehatan masyarakat. Karena tidak tertutup kemungkinan penularan virus corona19 di Bojonegoro akan kembali masif.
Apa ini yang disebutkan dalam peribahasa Jawa “Ciri Wanci Lelai Ginawa Mati ” yang dalam terjemahan bebas berarti “segala sesuatu yang menjadi bawaan sejak lahir akan dibawa sampai mati”.
Semoga bupati Bojonegoro ini segera sadar diri dan bisa berperilaku menjadi lebih baik sehingga dapat menjadi contoh baik bagi rakyatnya dalam mematuhi dan mentaati ketentuan PPKM.
Per Minggu, 15/08/2021, kemarin, update data jumlah pasien positif Covid19 yang aktif masih berada di angka 443 orang, termasuk penambahan kasus baru positif Covid 11 orang. (sumber:netpitu.com)