FeaturedPeristiwa

Seorang Penebang Pohon Mahoni Tertimpa Pohon Yang Ditebangnya Hingga Membuatnya Tewas, di Mori, Trucuk

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Ini peringatan bagi warga yang sedang menebang pohon, agar ekstra hati-hati. Pasalnya, kalau tak hati-hati maka bisa mengalami nasib seperti Heri Prasetyo (38), yang tewas tertimpa pohon mahoni yang dipotongnya sendiri, dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) di tanah pekarangan milik Mulyoto, di Desa Mori, RT 001, RW 001, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Jum’at (4/8/2017) sekira pukul 10:30 wib.

Korban yang bernama Heri Prasetyo (38) yang tewas tertimpa pohon mahoni itu adalah warga Dusun Kepoh Desa Sendangrejo RT 005 RW 003 Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Korban memotong pohon mahoni di pekarangan milik Mulyoto, di Desa Mori, RT 001, RW 001, Kecamatan Trucuk, bersama rekannya Sutrisno Bin Sukram (37) warga Desa Mori, Kecamatan Trucuk dan juga bersama Ashari Bin Samiadun (56) warga Desa Menilo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

Korban bersama rekannya itu, mulai memotong kayu Jum’at (4/8/2017) sekira pukul 08:00 wib. Dimana, korban mulai menggergaji pohon tersebut bersama dua rekannya itu. Pada saat itu, posisi korban berada di sebelah selatan pohon sedangkan saksi Sutrisno berada di sebelah utara pohon.

Pada saat pohon mahoni tersebut ditebang dan roboh, ujung bagian bawah pohon (bonggol, Jawa red) tersebut terpental ke atas hingga membentur bagian kepala korban. Kejadian itu membuat korban terpental ke arah selatan. Diduga akibat pohon mahoni yang digergaji itu berbentuk agak melengkung atau sedikit bengkok sehingga membuat pohon saat roboh, batang bagian bawah mental ke atas hingga mengenai kepala korban.

Kapolsek Trucuk AKP Singgih Sujianto,SH, membenarkan jika telah terjadi musibah seorang yang bernama Heri Prasetyo (38) yang tewas tertimpa pohon mahoni, dengan TKP di pekarangan milik Mulyoto, di Desa Mori, RT 001, RW 001, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Jum’at (4/8/2017).

“Mengetahui kejadian itu, kedua rekan korban yakni Sutrisno dan Ashari, berupaya memberikan pertolongan terhadap korban. Dengan membawa korban ke Puskesmas Trucuk. Tapi sayang, saat diperiksa di Puskesmas korban sudah meninggal dunia. Diduga korban meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju ke puskesmas tersebut,” tegas Kapolsek Trucuk AKP Singgih Sujianto,SH.

Kapolsek Trucuk AKP Singgih Sujianto menambahkan, setelah dilakukan musyawarah dengan keluarga dan istri korban, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi yang dinyatakan dengan surat pernyataan bermaterai. Mereka menyatakan atak melakukan penuntutan kepada siapapun dan pihak manapun dalam kejadian tersebut. Keluarga korban bisa menerima kejadian itu sebagai musibah kecelakaan dan merupakan takdir dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan demikian, jenazah korban langsung bisa diserahkan kepada keluarganya untuk segera dilakukan proses pemakaman. **(Muji/Red).

 

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button