Rekontruksi Pemerkosaan dan Pembunuhan Pengkol, dilaksanakan di Mojoranu
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Rekontruksi pemerkosaan dan pembunuhan Cahya Amalia Zahra (10) oleh Ahmad Rifa’I (20) yang kejadianya terjadi di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Jatim (18/7/2016) lalu, dilaksanakan di Desa Mojoranu, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jatim Senin (1/8/2016).
Rencananya, rekontruksi dilaksanakan pada pukul 9.00 WIB, akan tetapi molor hingga pukul 11.15 WIB. Hal itu disebabkan, adanya kesibukan kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro. Namun, kegiatan tetap dilaksanakan dan berhasil diselesaikan dengan baik dan lancar.
“Perubahan tempat reka ulang dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Desa Pengkol ke Desa Mojoranu itu, dikarenakan alasan keamanan. Selain itu, juga kondisi sungai tempat kejadian lokasinya curam dan sangat ekstrim,” demikian disampaikan Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, Senin (1/8/2016).
Reka ulang itu, menjadi tanda tanya besar bagi warga Desa Mojoranu sebab selama ini di desanya tidak pernah ada kejadian apa-apa, tiba-tiba datang beberapa mobil lengkap dengan Polisi yang tumpah ruah di lokasi yang akan dijadikan rekontruksi tersebut.
Kepala desa Mojoranu Lukman Hakim menjadi orang yang paling sibuk menjawab pertanyaan puluhan warga yang menemuinya. Mereka kepengin tahu, kenapa banyak Polisi dan apa sebenarnya yang sedang terjadi.
Kepada para warganya, Lukman Hakim menyampaikan bahwa desanya yaitu Desa Mojoranu dipilih oleh Polres Bojonegoro untuk menjadi tempat pengalihan rekontruksi pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi di Desa Pengkol, kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, beberapa waktu yang lalu.
“Kebetulan, lokasi pembunuhan dan pemerkosaan yang ada di Desa Pengkol itu lokasinya mirip dengan Desa Mojoranu. Mulai dari sungainya, dipinggirnya ada pohon bamboo serta adanya rumah warga yang jaraknya sama dengan rumah korban,” tegasnya.
Ditambahkan, di sini hanya dipakai rekontruksi saja. Diharapkan warga masyarakat tidak usah bingung dan panik. Kalau mau melihat rekontruksi juga tidak apa-apa, yang penting bisa tertib dan tidak mengganggu jalanya rekontrusi itu. **(Kis/Red).