Wisata Jenglongan Sewu di Kedungadem, Warga Berharap Agar Segera Dibangun

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Masih ingat dengan guyonan tapi berbau sindiran tentang kerusakan jalan poros kecamatan atau yang biasa disebut jalan PUK di wilayah Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, yaitu “Wisata Jeglongan Sewu”.

Wisata Jeglongan Sewu menurut mereka artinya adalah obyek wisata jalan berlubang yang jumlahnya seribu. Pasalnya, menurut mereka guyonan itu dilontarkan akibat banyaknya jalan berlubang yang ada di jalan poros kecamatan yang berada di wilayah kecamatan Kedungadem.

Sebut saja, jalan poros kecamatan jalur Pohwates – Nglinggo – Kedungadem ada 50 persen lebih jalan rusak ringan dan rusak berat. Jalur dari Sumberrejo – Kepohkidul – Kedungadem juga ada 50 persen lebih jalan dalam kondisi rusak berat. Jalur Kepohkidul – Sugihwaras ada sekitar 60 persen jalan rusak berat. Jalur Kedungadem – Kesongo (perbatasan dengan Sukorame, Lamongan) kondisinya juga ada 60 persen lebih, jalan alami rusak berat.

Hanya saja, sebelum hari raya idul fitri 1439 Hijrah beberapa waktu lalu, banyak jalan yang diperbaiki dengan cara ditambal di sana-sini hingga bisa dibilang jeglongan sewu itu agak mulai berkurang.

Berdasarkan, pantauan rakyatnesia.com di lapangan menyebutkan, kerusakan jalan di wilayah Kecamatan Kedungadem bisa dibilang merata. Kerusakan jalan itu dialami selama 10 tahun berjalan di era bupati Bojonegoro Suyoto memimpin Bojonegoro.

Jalan poros kecamatan yang berada di utara perempatan Kedungadem, yang kondisinya rusak dan tak kunjung dibangun hingga disebut jeglongan sewu.

“Janji untuk membangun jalan mulus di Bojonegoro ternyata palsu. Sebab, kenyataannya selama 10 tahun ini, jalan di wilayah Kedungadem bukan malah makin baik akan tetapi malah rusak, remuk, ajur, mboh…,” kata salah seorang warga Kedungadem yang berinisial JM (48) dengan nada kesal, Senin (23/7/2018).

Ditambahkan, jalan depan Pasar Kedungadem yang masuk Ibu Kota Kecamatan (IKK) itu, kondisinya juga berlubang dan rusak berat. Tak hanya itu, jalan dari perempatan Kedungadem hingga Drokilo juga banyak yang berlubang dan rusak berat, padahal jalan tersebut merupakan jalur penting di wilayah Kota Kecamatan yang berada di daerah padat penduduk.

“Mudah-mudahan jalan di wilayah Kedungadem, segera diperbaiki sehingga bisa memperlancar perekonomian di sini. Jika ekonomi lancar, maka pendapatan masyarakat akan meningkat dan rakyat bisa sejahtera,” ucap salah seorang tokoh masyarakat Kedungadem, yang enggan disebutkan namanya.

Beberapa warga enggan dimintai komentarnya tentang jalan rusak yang ada di wilayah Kedungadem. Hanya saja, mereka memiliki harapan adanya perubahan saat Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah – Drs Budi Irawanto,M.Pd sudah menjabat, dengan 17 Program Ngayomi Ngopeni itu.

“Pembangunan infrastruktur jalan, terutama di wilayah Kedungadem agar segera dibangun dan dimasukkan dalam program pembangunan pada skala prioritas. Sebab, warga sudah lelah menunggu, kapana jalan Kedungadem bisa bagus dan mulus,” ungkap salah seorang warga Kedungadem TN (45), dengan penuh harap.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar