Sedekah Bumi Desa Kumpulrejo, Lestarikan Tradisi mengusung Gunungan

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta melestarikan budaya nenek moyangnya, atas hasil bumi yang melimpah, membuat warga desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, melaksanakan kegiatan bersih desa atau yang biasa disebut Nyadran, Jum’at (22/7/2016).

Pada kesempatan itu, Danramil 0813-02/Kapas, Kapten Inf Tanuri, memperoleh undangan selaku Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan) sehingga yang bersangkutan turut hadir sekaligus memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan warga Desa Kumpulrejo tersebut.

“Sedekah bumi merupakan kegiatan tradisi dengan melestarikan budaya warisan nenek moyang yang sudah mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Namun, bagi warga Desa Kumpulrejo, tradisi itu tetap dipertahankan dan dilaksanakan hingga saat ini,” ujarnya.

Acara tersebut sudah menjadi agenda tahunan dan selalu dilaksanakan pada setiap tahun. Termasuk, pelaksanaan sedekah bumi yang dilaksanakan hari ini. Semua warga tampak guyup dan rukun berkumpul untuk selamatan alias tumpengan dengan bersama-sama berdoa kepada Allah SWT untuk keselamatan desanya dan bersyukur atas diberikanya panen padi yang melimpah.

Tampak, warga berbondong-bondong membawa aneka jajanan serta makanan yang setelah di bacakan do’a, makanan mereka ditukar ke sesama warga yang hadir di situ. Mereka juga memberikan suguhan makanan dan jajan kepada para tamu undangan. Kemudian makanan yang sudah disuguhkan itu, disantap secara bersama-sama.

Ada yang menarik dari Sedekah bumi di Desa Kumpulrejo yaitu, warga mengusung Gunungan yang berhiaskan hasil-hasil bumi yang berasal dari desa setempat. Gunungan tersebut di usung sambil berjalan sepanjang 1 (satu0 kilo meter.

Turut berjalan kaki dan berada di garis depan mengusung gunungan itu adalah Kepala Desa Kumpulrejo Witono, Kapolsek Kapas AKP Ngatimin dan Danramil Kapas Kapten Tanuri. Selain itu, terdapat juga para tokoh masyarakat da para pemuda setempat.

“Kegiatan sedekah bumi Desa Kumpulrejo, siang hari diisi hiburan Reog dan malam harinya ada suguhan musik,” tegas Kades Kumpulrejo Witono, Jum’at (22/7/2016).

Kepada rakyat independen.com Kapten Tanuri mengatakan, kegiatan tradisi seperti ini perlu dilestarikan karena merupakan bentuk kebersamaan untuk menjalin rasa persatuan dan kesatuan sesama warga. Sehingga jiwa itu akan tertanam untuk menuju persatuan seluruh bangsa Indonesia. **(Puji/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar