Sambut Hari Raya Idul Adha, Pemkab Bojonegoro Gelar Bimtek Pemotongan Hewan Kurban

Sukisno

Bagikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bojonegoro, menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi petugas pemotongan hewan kurban, menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 1442 Hijrah yang bertepatan di tahun 2021 Masehi. Tujuannya pemotongan hewan kurban tetap aman di masa pandemi covid-19.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro drh. Catur Rahayu, sesuai dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Disnakan secara konsisten mensosialisasikan cara pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di masa pandemi Covid-19 ini.

“Karena hari raya Idul Adha 1442 H atau yang biasa disebut Hari raya Kurban, masih dalam masa pandemi, tentunya penerapan prokes saat pemotongan hewan kurban dan ini perlu diperhatikan,” ungkapnya.

Lanjut Kepala Disnakan Bojonegoro menjelaskan, apalagi dari tahun ke tahun pemotongan hewan kurban mengalami peningkatan baik dari ternak sapi maupun ternak kambing.

Ditambahkan, pada tahun 2020 untuk ternak sapi sejumlah 2.755 ekor meningkat kurang lebih 500 ekor dibanding tahun 2019. Sedangkan untuk ternak kambing dan domba sejumlah 17.711 ekor atau meningkat dari 736 ekor.

“Oleh sebab itu, kami terus lakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para petugas pemotongan hewan kurban,” kata Drh Catur Rahayu menjelaskan.

Drh. Catur Rahayu juga menjelaskan, selain memberikan sosialisasi dan edukasi kami juga membantu para peternak sapi maupun kambing dan domba dalam memberikan layanan informasi terhadap pemasaran  ternaknya.

“Salah satunya dengan mempublikasikan melalui ig Dinas peternakan dan perikanan maupun di ig Pemkab Bojonegoro,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah yang hadir secara virtual mengatakan, bahwa soal hewan kurban bukan lagi hal asing bagi warga Bojonegoro ini.

Lanjut Bu Anna – demikian, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, akrab disapa – makin bertambahnya jumlah penyembelihan hewan kurban dari tahun ke tahun itu, karena sudah menjadi sebuah komoditas. Maka dari itu, perlu adanya regulasi dalam pelaksanaan harus sesuai dengan syariat islam.

“Salah satunya memilih hewan kurban yang sudah berumur, tidak cacat secara fisik serta terbebas dari penyakit berbahaya seperti antrak,” tuturnya.

Bu Anna juga berpesan selain memperhatikan pemilihan hewan kurban yang sehat dan baik sesuai standart kesehatan hewan yang layak konsumsi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bentuk packaging dan waktu pendistribusian daging kurban.

“Jika menggunakan packaging plastik yang terlalu lama, maka dapat mempengaruhi kualitas daging tersebut,” ungkap Bu Anna, Rabu (14/7/2021).


Dalam kesempatan yang sama, Bu Anna juga menghimbau kepada masyarakat, dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban nantinya tetap mematuhi prokes secara ketat dan pendistribusian daging kurban dapat terlaksana secara cepat dan tepat.

**(Kis/Red)..

Bagikan

Also Read