FeaturedSosial & Budaya

Gunung Agung Erupsi, Dua Bandara di Jawa Timur Juga Ditutup Sementara

ERUPSI Gunung Agung, Bali yang terjadi sejak Senin (2/7/2018) malam tidak hanya menutup penerbangan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Abu vulkanis serta material yang tertiup ke arah barat, turut menutup dua bandara di wilayah Jawa Timur.

Berdasarkan laporan Air Nav Indonesia lewat akun twitternya @AirNav_official pada Rabu (3/7/2018) pukul 08.30 WIB, kedua bandara yang ditutup sementara antara lain Bandara Banyuwangi dan Bandara Jember.

Bandara Banyuwangi ditetapkan ditutup sejak pukul 03.40 WIB sampai dengan 09.00 WIB, sedangkan Bandara Jember ditutup sejak pukul 05.48 WIB sampai dengan 10.00 WIB.

“Penutupan Bandara sementara akibat ruang udara tertutup Volcanic Ash erupsi Gunung Agung : Bandara Banyuwangi, sejak 03.40 WIB sampai dengan 09.00 WIB. Bandara Jember, sejak 05.48 WIB sampai dengan 10.00 WIB,” tulis admin @AirNav_official menyertakan tagar #GunungAgung #Jember #Banyuwangi #AirNav #NOTAM. (https://t.co/tihxMoeocK)

Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan laporan KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Gunung Agung kembali erupsi pada Senin (2/7/2018) pukul 21.04 WITA.

Ledakan tercatat dengan tinggi kolom abu teramat sekitar 2.000 m di atas puncak atau sekitar 5.142 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi sekitar 7 menit 21 detik.

Erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman.

Lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 kilometer.

Bersamaan dengan penetapan status Gunung Agung pada Level III atau Siaga, masyarakat di sekitar Gunung Agung maupun wisatawan dilarang berada dan melakukan aktivitas di Zona Perkiraan Bahaya, yakni area dalam radius 4 kilometer dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Imbauan pun berlaku kepada masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Seluruhnya diminta agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder, berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Sumber: Warta Kota Live

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button