515 Warga Kabupaten Timor Tengah Selatan Jadi Korban Gigitan Anjing , Kabar Terkini
Rakyatnesia – 515 Warga Kabupaten Timor Tengah Selatan Jadi Korban Gigitan Anjing Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, sedangkan hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan 515 Warga Kabupaten Timor Tengah Selatan Jadi Korban Gigitan Anjing ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com– Kupang, Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohana Lisapaly menyebutkan 515 orang warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi korban gigitan anjing yang diduga terpapar virus rabies, dikutip dari Rakyatnesia, Jumat (23/6).
Baca Juga: Dinas KPKP DKI Jakarta Tingkatkan Cakupan Vaksinasi Rabies Anjing dan Kucing
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT menerima laporan dari Kabupaten Timor Tengah Selatan bahwa terdapat 515 kasus gigitan anjing yang terjadi dalam dua bulan terakhir,” kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Yohana Lisapaly di Kupang, dikutip dari Rakyatnesia, Jumat (23/6).
Hal itu dikatakan terkait upaya pemerintah dalam penanganan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Kasus rabies di kabupaten itu yang terjadi sejak 22 April 2023 telah menyebar ke 131 desa di 28 kecamatan dengan jumlah korban gigitan mencapai 515 orang.
Menurutnya, penanggulangan kasus rabies yang sangat mudah dan murah guna menghindari dan meluasnya penyebaran virus rabies adalah dengan mengandangkan hewan peliharaan.
Dia mengatakan anjing peliharaan warga agar diikat sehingga tidak berkeliaran dan bertemu dengan anjing yang telah terpapar virus rabies yang bisa berpotensi terjadi penularan dengan cepat.
“Pemprov NTT berharap para pemilik satwa yang berpotensi dapat menularkan rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat mengantisipasi dengan mengikat atau mengandangkan hewan peliharaan karena dengan diikat atau dimasukkan dalam kandang, maka potensi terinfeksi rabies sangat kecil,” kata Yohana Lisapaly.
Apabila hewan peliharaan dikandangkan, lanjutnya, maka dapat mencegah risiko untuk menggigit orang, yang dapat membahayakan jiwa .
“Kami juga berharap warga segera melakukan vaksin anti rabies terhadap hewan peliharaan sehingga tidak mudah terinfeksi virus rabies,” kata Yohana.
Menurut dia, Pemprov NTT juga telah meminta Pemkab Timur Tengah Selatan mengecek secara jelas 515 kasus gigitan anjing apakah positif rabies atau tidak.
“Ternyata tidak semuanya merupakan gigitan dari anjing yang terinfeksi rabies karena korban tidak memiliki tanda-tanda terinfeksi rabies, semua korban gigitan anjing telah dilakukan tindakan perawatan. Sesuai laporan hanya empat kasus gigitan anjing rabies,” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Gejala Rabies dan Tata Cara Vaksinasi Antirabies pada Hewan
Dia berharap para korban gigitan anjing selalu waspada dan apabila menemui adanya gejala yang mengarah kepada ciri anjing rabies, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan medis. (*)
Dikutip dari Jawa Pos