News

Ribuan Warga Saksikan Tingkat Upacara Tertinggi Pelebon Raja Denpasar IX , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Ribuan Warga Saksikan Tingkat Upacara Tertinggi Pelebon Raja Denpasar IX Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Ribuan Warga Saksikan Tingkat Upacara Tertinggi Pelebon Raja Denpasar IX ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Ribuan warga antusias menyaksikan iring-iringan prosesi pelebon (pembakaran jenazah) Raja Denpasar IX dari Puri Agung Denpasar Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, yang puncaknya dilaksanakan pada Rabu (21/6).

”Ini merupakan tingkat upacara yang tertinggi yang kami ambil atau yang dikenal dengan Karya Pelebon Nyawa Ngesti Wedana,” kata Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, Ketua Panitia Karya Pelebon Raja Denpasar IX seperti dilansir dari Rakyatnesia di Denpasar, Rabu (21/6).

Tak hanya warga Kota Denpasar, wisatawan domestik dan mancanegara terlihat bersemangat menyaksikan dan mengabadikan prosesi pelebon Raja Denpasar IX. Mulai dari kawasan Patung Catur Muka yang merupakan titik nol Kota Denpasar.

Baca Juga: Dialog Ganjar dan Gen Z di Bali Dipenuhi Tepuk Tangan dan Gelak Tawa

Iring-iringan layon (jenazah) dari raja yang wafat di usia 80 tahun pada 18 Februari 2023 tersebut, dimulai dari Puri Agung Denpasar di Jalan Veteran No 62 Denpasar. Jenazah yang sebelumnya digotong dari Puri Denpasar menggunakan bedusa (peti berbentuk sarkofagus), kemudian dinaikkan ke atas bade tumpang (tingkat) 11 setinggi 22 meter dengan menggunakan tragtag (tangga) di kawasan Patur Catur Muka.

Rangkaian iring-iringan jenazah tak saja diisi perempuan pembawa sesaji dan perlengkapan upacara pelebon, juga ada kereta kuda yang dinaiki keluarga Puri Denpasar, barisan perwakilan Raja-Raja Nusantara dari sejumlah kerajaan dan keraton di Tanah Air. Selain itu, ada juga barisan sebanyak 16 pengiring atau warga yang keluarganya meninggal dan melaksanakan prosesi pengabenan. Kemudian, barisan penari Baris Poleng Katekok Jago, pengarak ogoh-ogoh, dan lembu putih, serta barisan penabuh yang memainkan berbagai jenis gamelan.

Iring-iringan dari Patung Catur Muka di titik nol Kota Denpasar, selanjutnya menuju Jalan Udayana dan berbelok menuju Jalan Hasanuddin serta berakhir di Setra (kuburan) Badung di Jalan Imam Bonjol Denpasar.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tumpangi Mobil Bersejarah Milik Fatmawati Soekarno ke tempat Acara Gen Z di Bali

Dharmayuda mengatakan, rangkaian persiapan prosesi pelebon Raja Denpasar IX telah berjalan selama empat bulan dan puncaknya pada Rabu (21/6) dapat terlaksana berkat kerja sama dukungan keluarga besar Pasemetonan Ageng Puri Agung Denpasar. Sebanyak 28 puri yang tersebar di berbagai daerah di Bali ada di bawah Puri Agung Denpasar. Semua yang memiliki hubungan kekerabatan tersebut, turut serta mengiringi almarhum Raja Denpasar IX menuju tempat pembakaran di Setra Badung.

Pasemetonan menempatkan beliau di tempat yang tertinggi dan utama, karena beliau adalah sang abiseka. Satu-satunya raja di Bali yang terabiseka (dinobatkan raja) dengan prosesi tertinggi sama seperti Ratu Peranda (pendeta Hindu),” ujar Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda.

Sebelumnya putra pertama Raja Denpasar IX, Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama mengatakan, upacara pelebon memang mengambil tingkat yang utama. Itu mengingat Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan semasa hidupnya selain sudah me-dwijati, juga abiseka ratu (mengikuti upacara penobatan raja).

Baca Juga: Ganjar Gagas Kerja Sama Budaya Jawa-Bali, Kita Punya Banyak Kesamaan Tradisi dan Seni

”Untuk tingkat upacara adalah yang utama. Untuk pamereman (bade) menggunakan tumpang 11 dengan dasar putih dan ornamen kuning. Begitu juga untuk lembu menggunakan lembu putih,” terang Ngurah Bima.

Esti, salah satu warga dari Gresik yang sedang melakukan kunjungan ke Denpasar mengaku tertarik menyaksikan prosesi pelebon Raja Denpasar IX. ”Ini prosesi langka dan ini yang meninggal raja, jadi prosesinya lebih besar. Kalau pengabenan yang masyarakat biasa, sebelumnya saya juga pernah melihat langsung waktu di Ubud,” tutur Esti.

Dikutip dari Jawa Pos

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button