Dialog Ganjar dan Gen Z di Bali Dipenuhi Tepuk Tangan dan Gelak Tawa , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Dialog Ganjar dan Gen Z di Bali Dipenuhi Tepuk Tangan dan Gelak Tawa Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Dialog Ganjar dan Gen Z di Bali Dipenuhi Tepuk Tangan dan Gelak Tawa ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Diskusi santai Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo di acara Mabar (Maju Bersama Ganjar) dengan tema Kaum Muda Berbicara, di Kebon Vintage Cars Bali, yang dihadiri ratusan generasi Z dipenuhi tepuk tangan dan gelak tawa. Ganjar sangat santai dan humoris meladeni pertanyaan dan paparan dari pembicara maupun pertanyaan langsung dari peserta diskusi yang hadir memadati ruangan, pada Sabtu (17/6).
Ganjar dengan spontan menantang Gede Bagus, musisi sekaligus pemrakarsa Anugerah Musik Bali, untuk bicara langsung lewat telepon dengan Gubernur Bali Wayan Koster. Peristiwa menarik lainnya adalah saat Ganjar menanggapi pertanyaan dari dua siswa tingkat SMA yang hadir di tempat, Stefanie dan Keisya.
Stefanie yang seorang pemain teater di sekolahnya dan Keisya yang anggota paduan suara mempersoalkan perhatian pemerintah terhadap dunia teater dan industri kreatif yang dirasa kurang. Termasuk bagaimana orang-orang tua yang menganggap content creator bukan profesi masa depan.
Baca Juga: Satu Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal di Dalam Pesawat
Ganjar kemudian mengundang satu per satu penanya tersebut ke panggung. Ganjar mengajak mereka berdialog, mencoba memberikan solusi terhadap persoalan tersebut. Lalu Ganjar menantang Stefani melakukan akting tunggal sebagai seorang pemain teater.
”Indonesia ini, banyak sekali makanannya. Indonesia ini, banyak sekali karya seninya. Tapi apakah pernah kami dilirik pemerintah?” begitu monolog Stefani yang membuat semua orang berteriak dan bertepuk tangan.
Ganjar menggerakkan tubuhnya. Dia membuat gestur melirik Stefani yang membuat dia tak tahan dan akhirnya tertawa melihat gaya Ganjar. Ganjar lalu mendialogkan masalah itu dan meminta pendapat. Musisi Putu Gede lalu menjawab bahwa para anak teater seperti Stefani bisa berkolaborasi dengan content creator yang memiliki alat.
Baca Juga: Gibran Enggan Tanggapi Rumor Kaesang Pangarep Maju Pilkada 2024
Ganjar menambahkan, peran pemerintah adalah memastikan kolaborasi itu dilibatkan dalam produksi konten promosi pariwisata, misalnya. ”Ini ada yang bisa akting, berkolaborasi dengan yang bikin konten. Butuh yang kasih job, misal tolong dilibatkan dalam promosi pariwisata,” ujar Ganjar.
Saat Keisya Anindita, Ganjar mengajaknya ke atas panggung untuk menyampaikan unek-unek sekaligus menampilkan kemampuannya bernyanyi. Keisya bercerita bagaimana dia kerap tak berani menampilkan konten ke publik karena orang tua. Dia mengaku orang tua menilai dirinya aneh ketika hendak membuat konten mengenai makanan.
Ganjar merespons bahwa sebenarnya para orang tua harus mau melihat perkembangan tersebut. ”Kalau begini nanti orang tuanya yang bisa dilihat aneh,” kata Ganjar.
Baca Juga: Polisi Telusuri Puluhan CCTV untuk Ungkap Tabrak Lari di Semarang
Dikutip dari Jawa Pos