Rektorat UNM Selidiki Oknum Pembawa Diduga Narkoba di Kampus , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Rektorat UNM Selidiki Oknum Pembawa Diduga Narkoba di Kampus Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Rektorat UNM Selidiki Oknum Pembawa Diduga Narkoba di Kampus ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Rektorat Universitas Negeri Makassar (UNM) segera melakukan penyelidikan terhadap oknum yang membawa barang diduga narkotika di lingkungan kampus tersebut. Sebab, hal itu membuat nama baik universitas menjadi tercemar.
”Soal oknum pelaku, ini yang perlu dipertegas, apakah ada oknum yang memang sengaja untuk mencemarkan nama baik universitas. Itu juga yang akan kami lakukan penyelidikan di kampus,” ucap Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNM Andi Muhammad Idkhan seperti dilansir dari Rakyatnesia di Kampus UNM Parangtambung Makassar.
Dia berharap hasil penyelidikan dari internal kampus itu akan bisa diketahui siapa saja yang menjadi bagian dari mereka dan merusak masa depan mahasiswa hingga berdampak pada citra kampus. Bila ditemukan, pihaknya pun siap membantu dan akan menyerahkan kepada kepolisian agar diproses hukum.
Baca Juga: Keluarga Lihat Ada Kejanggalan Jelang Korban Tewas Loncat dari Lantai 8 Sekolah di Makassar
”Mudah-mudahan itu kita bisa dapatkan juga, siapa yang melakukan itu,” ujar Andi Muhammad Idkhan.
Berkaitan dengan temuan aparat kepolisian diduga ada peredaran narkoba dalam lingkungan kampus bahkan disebutkan ada bunker narkoba di salah satu ruangan hingga ditempelkan garis polisi, lanjut Idkhan, itu tidak benar. Temuan tersebut dari pengamatan langsung hanya brankas kecil yang ditanam di salah satu ruangan sekretariat lembaga Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan bukan bunker. Tempat tersebut juga sudah tidak terpakai sejak pandemi Covid-19.
”Ruangan itu mulai kosong sejak pandemi. Sejak itu sudah dikosongkan. Setelah kejadian yang kami dapatkan ini, pada hari itu juga kami melakukan rapat koordinasi dengan seluruh wakil dekan III, dan melakukan penyisiran secara tertutup,” tutur Andi Muhammad Idkhan.
Baca Juga: Keluarga Siswa Tewas Loncat dari Lantai 8 Sekolah di Makassar Berharap Misteri Kematian Terungkap
Mengenai penutupan lingkungan kampus usai kejadian itu, lanjut mantan Ketua Jurusan Teknik Mesin itu, bukan hanya kali ini. Sebenarnya, penutupan lingkungan kampus itu dilakukan pada saat tidak ada proses perkuliahan seperti Sabtu dan Minggu.
Soal dampak dari kejadian itu apakah pihak rektorat akan meliburkan mahasiswa dan dapat mengganggu psikologis mereka usai kejadian penyegelan salah satu ruangan di area FBS, dia menjelaskan, mahasiswa tetap mengikuti perkuliahan seperti biasa.
”Kalau Senin, ada perkuliahan tetap kita buka. Keamanan tetap kita melakukan pemantauan secara mendalam. Tidak ada gangguan sama sekali terhadap proses perkuliahan. Hanya saja, pemberitaan itu membuat mahasiswa waswas juga,” papar Andi Muhammad Idkhan.
Baca Juga: Teka-teki tempat Bunker Narkoba di Kampus Ternama Makassar Mulai Terungkap
Kendati kejadian itu menimpa kampus UNM, dia menambahkan, pihaknya akan menyampaikan materi semacam edukasi kepada mahasiswa bahwa kegiatan perkuliahan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Namun demikian, pihak rektorat UNM tetap melakukan koordinasi dengan pihak keamanan untuk memberikan penjelasan kepada mahasiswa, sehingga proses perkuliahan bisa berjalan dengan baik.
Dikutip dari Jawa Pos