Anggota DPR-RI Kuswiyanto, Sosialisasikan Perubahan Skema Pencairan PKH di Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Anggota DPR RI Drs H Kuswiyanto M.Si melakukan sosialisasi perubahan sistem pencairan dana PKH (Program Keluarga Harapan) tahap 4 tahun 2016 di Kantor Pos Kota Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (17/12/2016). Sosialisasi tersebut diikuti oleh puluhan warga penerima dana PKH.

Dalam sosialisasi tersebut, Anggota DPR RIKomisi VIII itu menyampaikan jika saat ini pencairan dana PKH tidak melalui Kantor Pos lagi, melainkan langsung melalui Bank yang telah ditunjuk oleh pemrintah yakni Bank BRI, BNI dan bank Mandiri. Penerima PKH mendapatkan rekening, sehingga dana yang diterima bisa langsung masuk ke dalam rekening penerima masing-masing.

Perubahan skema pencairan dana PKH ini dengan tujuan supaya penerima dana tidak perlu lagi mengantri di Kantor Pos dan Giro seperti sebelumnya. Selain itu, penerima juga tidak perlu repot jauh-jauh datang ke kantor pos untuk antri mengambil dana PKH yang menjadi haknya itu.

“Skema pencarian dana PKH dirubah. Yang sebelumnya ngambil di Kantor Pos, sekarang pencairan dana langsung melalui Bank dan dananya sudah masuk ke rekening masing-masing penerima,” kata pria Politisi PAN (Partai Amanat Nasional) tersebut, Sabtu (17/12/2016).

Masih menurut Kuswiyanto anggota DPR RI yang berasal dari Dapil IX (Bojonegoro-Tuban) itu menegaskan, pencairan melalui Bank dirasa cukup maksimal. Pasalnya, penerima langsung datang di Bank untuk mengecek setiap tanggal pencairan dana PKH. Anggota DPR-RI ini berharap, dana PKH sebesar Rp 400 ribu per bulan itu dapat digunakan sebaik mungkin.

Ditambahkan Kang Kuswiyanto –demikian anggota DPR – MPR RI Drs H Kuswiyanto,M.Si ini, berpesan kepada penerima agar supaya dana PKH yang diterimanya dimanfaatkan untuk biaya anak-anaknya sekolah. Jangan dihabiskan untuk kepentingan rumah tangga atau kepentingan pribadi, di luar keperluan sekolah.

“Mudah-mudahan dana ini bisa bermanfaat untuk anak-anak panjenegan sehingga bisa terus sekolah. Jika masih ada sisanya harus ditabung, untuk persiapan masa depan anak-anak, jangan sampai kesulitan dalam menyekolahkan anak-anaknya. Tolong, jangan dihabiskan untuk keperluan lain di luar kepentingan sekolah anak-anaknya,” ucapnya. **(Luh/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar