BMKG Minta Bandung Raya Waspadai Kekeringan Selama Kemarau , Kabar Terkini

Sukisno

Bagikan

Rakyatnesia – BMKG Minta Bandung Raya Waspadai Kekeringan Selama Kemarau Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel BMKG Minta Bandung Raya Waspadai Kekeringan Selama Kemarau ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) minta pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah Bandung Raya, mewaspadai kemungkinan terjadi kekeringan selama musim kemarau. Tahun ini, diperkirakan lebih kering dari biasanya.

Menurut pejabat BMKG Stasiun Geofisika Bandung, fenomena El Nino dapat membuat musim kemarau berlangsung lebih lama dan lebih kering. ”Apabila El Nino ini terjadi, wilayah Jawa Barat akan termasuk pada wilayah terdampak El Nino di Indonesia, termasuk juga wilayah Bandung Raya,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu seperti dilansir dari Rakyatnesia di Bandung, Selasa (6/6).

Teguh menyampaikan, El Nino dapat membuat musim kemarau berlangsung lebih lama dan lebih kering di wilayah Bandung Raya. Yang mencakup Kota Cimahi, Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Jika musim kemarau berlangsung lebih lama dan lebih kering dari biasanya, menurut dia, akan ada peningkatan risiko kekeringan, kekurangan air bersih, kebakaran hutan dan lahan, hingga gangguan produksi pangan. Masyarakat diimbau menyiapkan cadangan air dengan memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penampung air lain pada akhir musim hujan.

”BMKG memprakirakan wilayah Bandung Raya memasuki musim kemarau Rakyatnesia Mei dasarian II hingga Juni dasarian I,” papar Teguh Rahayu.

Teguh mengatakan, beberapa pos pengamatan curah hujan sudah mendeteksi penurunan curah hujan di bagian wilayah Bandung Raya.

”Perlu dipahami bahwa musim kemarau tidak berarti hujan akan tidak terjadi sama sekali, tapi tetap terjadi namun dengan frekuensi dan intensitas yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan,” kata Teguh.

Dia juga menyampaikan, BMKG belum pernah mengeluarkan peringatan dini mengenai kondisi panas ekstrem. Sebab, menurut hasil pengamatan kondisi panas ekstrem belum pernah terjadi di wilayah Indonesia.

”Yang perlu dipahami adalah, pada musim kemarau tutupan awan akan lebih sedikit dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan, sehingga sinar matahari akan lebih banyak mencapai permukaan bumi, yang menyebabkan cuaca terasa panas terik. Tetapi, suhunya tidak mencapai kategori ekstrem,” terang Teguh.

Dikutip dari Jawa Pos

Bagikan

Also Read

Tags