Polair Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Perairan Batam , Kabar Terkini
Rakyatnesia – Polair Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Perairan Batam Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, sedangkan hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Polair Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Perairan Batam ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Jajaran Polisi Air Baharkam Polri bergerak cepat seiring perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menindak pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Polisi Air Baharkam Polri yang meningkatkan patroli di kawasan perairan Indonesia, berhasil menangkap dua orang terduga pelaku TPPO sekaligus menyelamatkan enam korban.
Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Kakorpolairud) Baharkam Polri Irjen Pol Indra Miza mengatakan, upaya penangkapan terhadap pelaku TPPO merupakan hasil dari pengumpulan informasi dari masyarakat.
“Seiring perintah bapak presiden, kita terus begerak termasuk bukti nyata dengan program Polisi RW Polair yang dekat dengan masyarakat khususnya masyarakat pesisir pantai berhasil bersama-sama mengungkap kasus yang merugikan masyarakat dan mengancam jiwa itu,” ujar Indra, Sabtu, (3/6).
Satu terduga pelaku atas nama Muhammad David, di Perairan Magcobar, Batam, Kepri, yang ditangkap Rabu, 31 Mei 2023 lalu. Penangkapan dan pemberhentian dilakukan oleh sea reader KP Bisma-8001.
Baca Juga: Spider-Man: Across the Spider-Verse, Sekuel Multisemesta yang Spektakuler
Direktur Kepolisian Perairan Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Mohammad Yassin Kosasih menambahkan, penangkapan bermula ketika KP Bisma-8001 menerima informasi dari masyarakat. Informasi itu terkait kegiatan kapal tanpa nama yang memuat pekerja migran Indonesia.
Sea reader KP Bisma melakukan pengintaian dan mengikuti kapal pancung tanpa nama itu yang berlayar menuju Perairan Nongsa. Sejurus kemudian, tim melakukan pencegatan dan memeriksa kapal tersebut.
“Hasil pemeriksaan, didapati satu pelaku dan enam orang pekerja migran non prosedural di atas kapal. Rencananya, mereka hendak dibawa ke Malaysia, menggunakan kapal kedua yang sudah menunggu di tengah laut.” Ujarnya.
Ternyata, kapal kedua sempat mengetahui dan melihat tim sea reader KP Bisma menghentikan kapal pertama yang mengangkut enam pekerja migran dan melakukan pemeriksaan. Tanpa basa-basi kapal kedua itu pun langsung kabur melarikan diri.
Baca Juga: Kemenag Minta Garuda Indonesia Komitmen dengan Jadwal Penerbangan Jemaah Haji
Untuk penyidikan lebih lanjut, maka kasus ini diserahkan kepada Penyidik Subdit Gakkum Ditpolairud Korpolairud Baharkam Polri Jakarta.Setelah melakukan pengembangan Ditpolair berhasil menangkap terduga pelaku lain atas nama Suhaemi, 33, di sekitar Bundaran Bengkong Laut, Batam, Kepri, Jumat.
“Perannya diduga sebagai koordinator PMI ilegal hingga sampai ke Malaysia dengan cara ship to ship di perairan belakang Padang,” jelasnya.
Enam orang PMI yang berhasil diamankan atas nama Emi asal Indramayu, Abas Mustarim asal Palopo, Suprapto asal Magetan, Heriyanto juga dari Magetan, Yoga asal Bengkulu, dan Nasrullah asal Lombok.
“KP Bisma menyita barang bukti satu kapal motor tanpa nama, empat buku paspor, lima KTP, satu handphone, dan satu lembar notice penolakan masuk negara Malaysia atas nama Nasrullah,” terangnya.
Dikutip dari Jawa Pos