FeaturedHukum & Kriminal

Seorang Wanita Penjaja Cinta, Terjaring Razia Polsek Trucuk di Eks Lokalisasi Kalisari

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Guna menciptakan keamanan dan ketertiban (kamtibmas) di wilayahnya, Kapolsek Trucuk AKP Wiwin Rusli,SH, memimpin langsung razia operasi penyakit masyarakat (Pekat), di Eks Lokalisasi Kalisari, turut Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis (24/5/2018) sekira pukul 02:00 wib.

Ternyata tak mudah untuk melakukan razia pekat di bekas Lokalisasi itu. Pihak Polsek Trucuk, harus menurunkan anggotanya dengan berpakaian preman untuk bisa menangkap basah para penjaja cinta yang masih berpraktek di situ.

Upaya anggota Polsek Trucuk yang “macak preman” itu akhirnya membuahkan hasil. Ketika dia sudah menemukan wanita yang mejeng di Eks lokalisasi itu, da langsung menghubungi Kapolsek dan anggotanya untuk langsung menjaring waita yang diduga sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).

Dalam razia pekat itu, anggota Polsek Trucuk langsung menjaring seorang wanita berinisial TS (28) asal wilayah Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro. Wanita yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) itu, langsung digelandang ke Mapolsek Trucuk untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.

“Kita berhasil mengamankan seorang wanita tuna susila dan kita kenai tindak pidana ringan (tipiring) dengan menggunakan Perda nomer 15 Tahun 2015 pasal 30 ayat (2a) jo pasal 38 ayat (1) tentang penyelenggaraan ketertiban dan ketentraman umum,” tegas Kapolsek Trucuk AKP Wiwin Rusli,SH, Kamis (24/5/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Trucuk AKP Wiwin Rusli,SH, menghimbau kepada seluruh warga khususnya yang tinggal di eks lokalisasi Kalisari, agar dapat menjaga keamanan dan ketertiban umum, terutama saat di bulan suci Ramadhan ini.

“Kami berharap warga dapat kerjasama dengan kami dalam menjaga ketertiban saat bulan ramadhan. Dihimbau agar warga tetap proaktif, jika di sekitarnya ditemukan praktek prostitusi agar segera melaporkan ke Polsek Trucuk sehingga bisa segera ditindak lanjuti,” ungkap pria yang akrab disapa a Wiwin itu, serius.

Pak Wiwin menegaskan bahwa pihaknya akan terus melaksanakan Operasi Pekat Semeru 2018 di wilayahnya, terutama di saat bulan ramadhan 1439 Hijrah yang bertepatan dengan tahun 2018 Masehi ini, sehingga umat Islam dapat beribadah dengan nyaman dan khusu’.

**(Kis/Red).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button