Nelayan Lamongan Tidak Sengaja Menemukan Dan Berhasil Membawa Bangkai Pesawat Terbang Perang Dulu Ke Pinggir Daratan

Rachmat Dafa Erlangga

Bagikan

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Paciran, Iptu Achmad Purnomo mengatakan, benda diduga bangkai pesawat terbang tersebut awalnya ditemukan oleh Miftah (54), nelayan di desa setempat pada Senin (22/5/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.

Nelayan di Desa Weru, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menemukan benda diduga puing pesawat saat sedang melaut.

Penemuan bangkai pesawat ini bermula saat Miftah pemilik perahu bersama 4 anak buahnya pergi melaut pada Minggu (21/5) sekitar pukul 3.00 WIB.

Saat itu, Mifta dan anak buahnya belum menyadari benda yang tersangkut di jaring adalah bangkai kapal. Meski demikian, mereka akhirnya membawa bangkai tersebut ke pinggir.

Namun saat di lokasi jarak 2 mil dari daratan, perahu Miftah ini kehabisan solar. Akibatnya, Miftaf tak bisa melanjutkan mengevakuasi bangkai tersebut.

Sesampai di rumah, Mifta kemudian menceritakan penemuannya itu nelayan lainnya. Ia kemudian meminta bantuan nelayan yang lain untuk ikut mengevakuasi.

Para nelayan kemudian melaporkan temuan itu ke Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan, TNI-Polri dan pihak kecamatan untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.

Polsek Paciran lalu mendatangi, melakukan pengamanan dan mensterilkan lokasi bangkai pesawat. Temuan ini sempat jadi tontonan warga.

“Kepolisian mendatangi lokasi, mengamankan lokasi sekitar, mensterilkan lokasi dan melaporkan ke pimpinan,” katanya.

Saat tiba di bibir pantai, nelayan baru menyadari bahwa bangkai yang diangkut merupakan pesawat tempur. Bangkai tersebut satu potong bagian tengah dan sayap pesawat.

“Saat ditemukan, kondisi pesawat sudah tak utuh, ditemukan Minggu lalu sehari setelahnya bangkai itu baru bisa dibawa menepi dan ditarik ke daratan oleh warga nelayan,” kata Sekretaris DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan Ma’mun Murod, Selasa (23/5/2023).

“Benar memang ada temuan benda diduga bangkai pesawat oleh nelayan Desa Weru, kemarin. Saat yang bersangkutan sedang mencari ikan di laut,” ujar Purnomo saat dikonfirmasi, Selasa (23/5/2023).

“Saat ini masih kami koordinasikan dengan pihak terkait, yang kami kira lebih mengerti dan paham terkait penemuan tersebut,” kata Purnomo.

“Sudah kami komunikasikan dengan Balai Pelestarian Kebudayaan terkait informasi penemuan itu supaya dilakukan tindak lanjut,” tutur Udin, sapaan Miftah Alamuddin.

Bagikan

Also Read